Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mudik Idulfitri 2021 Dilarang, Ini Dampaknya Buat Maskapai

Kebijakan pemerintah yang memuturkan mudik Idulfitri 2021 dilarang memberikan dampak yang cukup signifikan bagi maskapai nasional.
Anitana Widya Puspa
Anitana Widya Puspa - Bisnis.com 26 Maret 2021  |  20:43 WIB
Mudik Idulfitri 2021 Dilarang, Ini Dampaknya Buat Maskapai
Bandara Hang Nadim, Batam. - batam/airport.com

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional mesti bersiap menghadapi penurunan pendapatan dan jumlah penumpang lebih jauh selama dua kuartal pertama tahun ini seiring dengan kebijakan pemerintah yang melarang mudik Idulfitri 2021.

Pengamat Penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan mudik Idulfitri merupakan salah satu musim puncak (peak season) bagi maskapai untuk meningkatkan pendapatan. Selama kuartal I/2021 saja, jumlah penumpang maskapai sudah anjlok lantaran low season.

“Sekarang kalau [maskapai] menunggu [pendapatan melalui] perjalanan dinas, mulainya dari April, mesti nunggu bulan puasa lewat dulu, eh mudiknya gak bisa. Jadi yah bisa-bisa dua kuartal hilang begitu saja ini,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).

Menurutnya, terkait dengan masalah pelarangan mudik, baik Satgas Covid-19 dan Kementerian Perhubungan harus berhati-hati, jangan sampai berdampak kepada pekerja yang harus menjalankan perjalanan terkendala. Berkaca pada tahun lalu, persoalan waktu dan pengumuman dari pemerintah hingga penerapan dan aturan untuk mudik cukup menimbulkan polemik.

Bahkan sejauh ini, Gerry menilai program vaksinasi yang sudah berjalan belum memberikan dampak besar kepada peningkatan jumlah penumpang. Namun, memang menjelang akhir Maret terdengar kabar bahwa jumlah penumpang kembali meninggi.

Dia berpendapat vaksin dapat membantu mengurangi kekhawatiran masyarakat yang mulai terbiasa dengan prosedur kesehatan (prokes) selama penerbangan. Tentunya, tantangan bagi pemerintah adalah menurunkan kasus aktif bisa tanpa membuat masyarakat lengah prokes hingga vaksinasi selesai.

“Namun, recovery permintaan tentu masih tergantung dengan perkembangan Covid-19. Mudah-mudahan kasus aktif bisa segera anjlok dan sustain di bawah 100.000 kasus se-Indonesia, ini akan membuat masyarakat berkurang kekhawatirannya. Namun jangan sampai berkurangnya kasus aktif malah membuat orang lengah prokes,” katanya.

Sementara itu pemerhati penerbangan Alvin Lie menilai maskapai justru nampaknya terkejut ketika pemerintah lewat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berprinsip tak melarang mudik. Oleh karena itu, Alvin yakin maskapai sudah antisipasi akan adanya kebijakan larangan mudik dalam waktu dekat.

“Maskapai sudah kapok terhadap simpang siur info kebijakan. Mereka [maskapai] sudah sangat selektif mencermati kebijakan agar tidak terbuai angin surga yang kemudian justru berbalik arah,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

maskapai penerbangan Mudik Lebaran
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top