Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Idulfitri 2021 Dilarang, Ini Dampaknya Buat Maskapai

Kebijakan pemerintah yang memuturkan mudik Idulfitri 2021 dilarang memberikan dampak yang cukup signifikan bagi maskapai nasional.
Bandara Hang Nadim, Batam. /batam-airport.com
Bandara Hang Nadim, Batam. /batam-airport.com

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional mesti bersiap menghadapi penurunan pendapatan dan jumlah penumpang lebih jauh selama dua kuartal pertama tahun ini seiring dengan kebijakan pemerintah yang melarang mudik Idulfitri 2021.

Pengamat Penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan mudik Idulfitri merupakan salah satu musim puncak (peak season) bagi maskapai untuk meningkatkan pendapatan. Selama kuartal I/2021 saja, jumlah penumpang maskapai sudah anjlok lantaran low season.

“Sekarang kalau [maskapai] menunggu [pendapatan melalui] perjalanan dinas, mulainya dari April, mesti nunggu bulan puasa lewat dulu, eh mudiknya gak bisa. Jadi yah bisa-bisa dua kuartal hilang begitu saja ini,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).

Menurutnya, terkait dengan masalah pelarangan mudik, baik Satgas Covid-19 dan Kementerian Perhubungan harus berhati-hati, jangan sampai berdampak kepada pekerja yang harus menjalankan perjalanan terkendala. Berkaca pada tahun lalu, persoalan waktu dan pengumuman dari pemerintah hingga penerapan dan aturan untuk mudik cukup menimbulkan polemik.

Bahkan sejauh ini, Gerry menilai program vaksinasi yang sudah berjalan belum memberikan dampak besar kepada peningkatan jumlah penumpang. Namun, memang menjelang akhir Maret terdengar kabar bahwa jumlah penumpang kembali meninggi.

Dia berpendapat vaksin dapat membantu mengurangi kekhawatiran masyarakat yang mulai terbiasa dengan prosedur kesehatan (prokes) selama penerbangan. Tentunya, tantangan bagi pemerintah adalah menurunkan kasus aktif bisa tanpa membuat masyarakat lengah prokes hingga vaksinasi selesai.

“Namun, recovery permintaan tentu masih tergantung dengan perkembangan Covid-19. Mudah-mudahan kasus aktif bisa segera anjlok dan sustain di bawah 100.000 kasus se-Indonesia, ini akan membuat masyarakat berkurang kekhawatirannya. Namun jangan sampai berkurangnya kasus aktif malah membuat orang lengah prokes,” katanya.

Sementara itu pemerhati penerbangan Alvin Lie menilai maskapai justru nampaknya terkejut ketika pemerintah lewat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berprinsip tak melarang mudik. Oleh karena itu, Alvin yakin maskapai sudah antisipasi akan adanya kebijakan larangan mudik dalam waktu dekat.

“Maskapai sudah kapok terhadap simpang siur info kebijakan. Mereka [maskapai] sudah sangat selektif mencermati kebijakan agar tidak terbuai angin surga yang kemudian justru berbalik arah,” ujarnya, Jumat (26/3/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper