Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) telah mendiskusikan secara mendalam bersama dengan akademisi, kementerian serta lembaga terkait industri penerbangan nasional dalam penyusunan White Paper (laporan resmi) yang segera dirilis pada April 2021.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menjelaskan bahwa White Paper ini berisi tentang proyeksi kapan penerbangan nasional akan pulih seperti keadaan normal sebelum pandemi ini terjadi. Secara statistik, pada 2018 dan 2019 jumlah penumpang angkutan udara mencapai 100 juta orang bahkan sampai mencapai 115 juta pemumpang dengan komposisi 80 persen domestik dan 20 persen internasional.
Pria yang juga menjabat sebagai CEO Whitesky Aviation ini menambahkan dalam penyusunannya yang di mulai sejak akhir tahun lalu pihaknya telah melakukan sedikitnya tiga kali focus group discussion (FGD) yang mengundang para ahli di bidangnya.
"Pada FGD sesi pertama menghadirkan Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB], Letjen TNI Doni Monardo, lalu ada perwakilan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit [P2P], Kementerian Kesehatan yang membahas tentang sejauh mana penanggulangan Covid 19 dilakukan dan juga pendistribusian vaksin," ujarnya, Jumat (26/1/2021).
Pada FGD berikutnya, kata dia, menghadirkan pembicara dari Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Keuangan yang membahas tentang stimulus perpajakan dan bantuan pemerintah untuk sektor transportasi udara. Adapun, pada FGD sesi ketiga menghadirkan pembicara dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri dengan pembahasan seputar masalah transportasi, perizinan di daerah dan juga kerja sama pernerbangan dengan negara lain.
"Pada FGD sesi empat yang terakhir nanti kami akan membahas hasil dari resume semua pembicara yang ada di setiap FGD yang telah dilakukan. Nanti akan dibacakan kesimpulan dari para pembicara kapan kondisi dunia penerbangan nasional akan kembali normal. Segera akan kita umumkan dalam waktu dekat," jelasnya.
Baca Juga
Tidak dipungkiri bahwa sektor transportasi, khususnya angkutan udara, paling terdampak dengan pandemi Covid-19 ini. Sebagai satu-satunya asosiasi perusahaan penerbangan di Tanah Air, saat ini penyelesaian White Paper pun dibutuhkan.
Industri penerbangan merupakan salah satu kontributor utama perekonomian nasional di mana industri penerbangan menyumbang lebih dari 2,6 persen produk domestik bruto (PDB) serta menyediakan sekitar 4,2 juta tenaga kerja. Sehingga dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional, industri penerbangan nasional membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah.