Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui hasil pembangunan Bandara Kuabang di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara di luar ekspektasinya.
Bandara tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini. Presiden kemudian memerintahkan kepada Menteri Perhubungan agar maskapai penerbangan kembali melayani rute ke Bandara Kuabang paling tidak dua kali dalam sepekan.
“Saya berterima kasih kepada pak Dirjen Perhubungan Udara yang sudah mempersiapkan ini dengan baik. Tadi saya cek bandaranya baik sekali, bahkan di luar ekspektasi saya. Bangunannya modern, indah sekali,” kata Menhub dalam siaran pers yang dikutip, Rabu (24/3/2021).
Budi menjelaskan, selain penerbangan carter, mulai pekan depan akan ada penerbangan komersil dari dan ke Kuabang–Manado. Penerbangan ini diharapkan bisa meningkat dua kali seminggu bulan depan.
“Saya telah meminta pak Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan maskapai, untuk mengadakan penerbangan reguler dari Manado kesini 1 kali seminggu,” tuturnya.
Sebagai informasi, Bandara Kuabang merupakan salah satu pintu masuk melalui udara di Kabupaten Halmahera Utara. Keberadaan bandara ini sangat penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke Kabupaten Halmahera Utara yang memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari andalan, di antaranya, Pantai Luari, Taman laut Tupu-Tupu, Taman laut Tagalaya, Taman laut Pawole, Laguna Tagalaya, Pulau Kakara, Pulau Bobale, Pulau-pulau kecil Loloda dan Pantai Panamboang.
Baca Juga
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah menyelesaikan pengembangan gedung terminal penumpang Bandara Kuabang, menyesuaikan dengan kemampuan sisi udara yang telah memiliki runway sepanjang 2400 m x 30 m. Sebagai pendukung aksesibilitas transportasi Ibukota provinsi, sudah selayaknya Bandara Kuabang didarati oleh pesawat jenis narrow body.
Saat ini terminal penumpang Bandara Kuabang yang dibangun melalui anggaran APBN sekitar Rp50,82 miliar ini memiliki luas 3.500 m2 yang dapat menampung hingga 160.000 penumpang per tahun. Bandara ini juga memiliki landasan hubung (taxiway) 100 m x 23 m dan landasan parkir (apron) 157 m x 72 m, yang mampu menampung sebanyak 3 pesawat jenis turboprop dan 1 pesawat jet narrow body.
Kemenhub terus berkomitmen melakukan pembangunan dan pengembangan bandara, khususnya di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP), seperti di Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi ke-34 atau terbaru di Indonesia, dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut.