Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan global Cargill bersama Nestlé memperluas program Nestlé Cocoa Plan (NCP). Kali ini kedua perusahaan itu menyasar petani kakao di Sulawesi.
Tahun ini kegiatan dimulai dengan sekitar 2.000 petani kakao di sana. Kegiatan ini juga membawa tiga pilar utama NCP yakni pertanian yang Lebih baik, pemberian bibit tanaman kakao untuk penanaman kembali dan penanaman pohon peneduh, serta akses perbekalan kebun kakao.
Cargill akan memastikan transparansi untuk kakao yang dipasok ke Nestlé dari Indonesia dengan dukungan digitalisasi dan distributor bersertifikat yang memfasilitasi pendataan rantai pasok.
Manajer Global Nestlé Cocoa Plan Darrell High mengatakan kerjasama ini sebagai kunci untuk meningkatkan keberlanjutan sektor kakao dan kesejahteraan petaninya. Perseroan pun masih menjalankan komitmenya untuk memeroleh 100 persen pasokan kakao dari Indonesia mulai 2025.
"Program NCP di Indonesia dibangun pada kemitraan yang sudah berlangsung antara Cargill dan Nestlé di negara-negara utama penghasil kakao Iainnya di Pantai Gading dan Kamerun serta menjangkau sekitar 15.000 petani kakao dengan berbagai program yang menyeluruh termasuk pelatihan para petani dan berbagai layanan lain," katanya melalui siaran pers, Rabu (24/3/2021).
Direktur Pengelola Cargill Cocoa & Chocolate Asia Pasifik Francesca Kleemans mengatakan Asia merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan cokelat paling cepat di dunia dan hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi produsen kakao paling terkemuka di Asia.
"Indonesia sudah menjadi penghasil utama kakao sekaligus lokasi pengolahan produk-produk Cargill di kawasan Asia," ujarnya.