Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengantisipasi segala kemungkinan terkait dengan adanya potensi penyelenggaraan Ibadah Haji 2021.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan apabila nantinya Arab Saudi memberikan izinnya kepada Indonesia, akan signifikan pengaruhnya bagi Indonesia. Terlebih pergerakan lalu lintas internasional Garuda juga anjlok selama pandemi Covid-19. Sebagai gambaran, kontribusi pendapatan haji pada 2019 terhadap perseroan mencapai sekitar 10 persen.
Pada 2019, Garuda dan anak perusahaannya mengangkut 111.071 jemaah haji Indonesia. Seluruh jemaah itu diterbangkan menggunakan 14 pesawat secara bertahap.
“Kami selalu siap-siap dan antisipasi semua kemungkinan. Tentunya dampaknya akan positif dan signifikan bagi Garuda [kalau haji dilaksanakan]. Apalagi tahun lalu kan dibatalkan,” ujarnya, Senin (15/3/2021).
Secara tradisi maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut memiliki lima periode tersibuk dalam setahun. Pertama musim mudik lebaran yang secara otomatis kehilangan momentumnya dengan adanya larangan mudik. Kondisi ini nampak dari sepinya bandara Soekarno–Hatta di Terminal 3. Momentum kedua, yakni libur sekolah pada Juni - Juli dengan mayoritas pemesanan dibatalkan.
Selanjutnya, periode ketiga penerbangan umrah yang biasanya bisa mengangkut penumpang 300.000 – 400.000 jamaah. Kemudian haji. Lazimnya, kata Irfan, selama haji maskapai beroperasional masif hingga belasan penerbangan per harinya dan layanan bagasi yang meningkat. Terakhir adalah libur akhir tahun natal dan tahun baru.
Baca Juga
Sementara itu dalam rapat bersama anggota DPR komisi VIII, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan terus melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi ihwal penyelenggaraan ibadah haji tahun ini meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Hingga saat ini pemerintah Arab Saudi belum bisa memastikan apakah Rukun Islam kelima bisa diselenggarakan pada tahun ini.
“Kami terus melakukan berbagai upaya diplomasi dengan berbagai otoritas terkait di Arab Saudi antara lain dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Menteri Urusan Haji dan Umroh, dan yang lainnya baik melalui tatap muka langsung atau video conference, telepon, dan surat,” katanya.
Namun, Menag mengaku optimistis bahwa pemerintah Arab Saudi akan menyelenggarakan Ibadah Haji pada tahun ini salah satunya karena vaksinasi Covid-19 telah dilakukan di sana. Otoritas Arab Saudi juga akan membuka rute penerbangan internasional per 17 Mei 2021.