Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Ambon New Port diajukan dalam usulan World Bank Eastern Indonesia Port-Led development projects dengan tenggat studi pendahuluan rampung pada Mei 2021.
Asisten Deputi (Asdep) Bidang Investasi Jasa Farah Heliantina mengatakan World Bank sedang melakukan studi pendahuluan terkait pelabuhan new Ambon. Selanjutnya PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) juga perlu melakukan studi pendahuluan yang rencananya akan rampung pada Mei 2021 untuk penentuan lokasi.
Menurut Asdep Farah terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan saat melakukan uji tuntas, yakni aspek teknis, aspek ekonomi, dan dukungan infrastruktur yang harus diberikan pemerintah. SMI dapat aktif berkoordinasi dengan pihak lain.
“SMI diharapkan aktif berkoordinasi dengan Kemenhub, KKP, Pemda, dan Pelindo IV terkait data pendukung untuk penunjang pelaksanaan studi pendahuluan," ujarnya melalui siaran pers, Senin (15/3/2021).
Sebelumnya, alasan pemindahan pelabuhan Ambon dikarenakan keterbatasan pelabuhan Ambon, keterbatasan pelabuhan perikanan yang lama dan penyampaian usulan World Bank terkait Eastern Indonesia Port-Led development projects.
Menurut Farah pengembangan pelabuhan Ambon dan jalan akses mengalami kendala keterbatasan area lahan darat, mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman, dan fasilitas umum perkotaan lainnya. Selain itu, terkait Pelabuhan perikanan juga telah mencapai kapasitas maksimum.
Baca Juga
Dalam rapat koordinasi tersebut dia mengatakan perlu dilakukannya sembilan indikasi linimasa dalam pelaksanaan SP KPBU pelabuhan new Ambon. Indikasi tersebut, diantaranya kick-off proyek, pengumpulan informasi awal dan penyusunan laporan pendahuluan, analisis kebutuhan, kajian kriteria kepatuhan, identifikasi manfaat badan usaha, analisis potensi pendapatan dan skema pembiayaan, kajian yang memuat referensi internasional atas proyek KPBU sejenis, rekomendasi dan rencana tindak lanjut, dan penyampaian laporan akhir studi pendahuluan.