Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pembangunan Infrastruktur 2022 Akan Dipertajam

Fokus pembangunan infrastruktur pada 2022 masih merupakan terjemahan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024.
Pengerjaan proyek Jembatan Musi iv./Bisnis-Abdullah Azzam
Pengerjaan proyek Jembatan Musi iv./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mempertajam target pembangunan infrastruktur pada 2022. Hal tersebut dilakukan lantaran pembangunan infrastruktur pada 2020—2021 terpukul oleh pandemi Covid-19.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono mengatakan bahwa fokus pembangunan infrastruktur pada 2022 masih merupakan terjemahan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024. Namun, pandemi Covid-19 telah membuat realisasi pembangunan pada 2020 tidak mencapai target.

"Kami sandingkan tren [konstruksi infrastruktur] 2020 dan 2021 sehingga akan tahu kemampuan kami pada 2022 seperti apa ketika dikaitkan dengan kemampuan fiskal. Ini akan ada beberapa angka yang nantinya ditajamkan kembali," katanya dalam Konsultasi Regional Kementerian PUPR, Senin (15/2/2021).

Berdasarkan data BPIW, hanya Diraktorat Jenderal Cipta Karya yang menargetkan capaian lebih tinggi dari daftar pelaksanaan isian anggaran (DIPA) 2021. Sementara itu, target konstruksi infrastruktur Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumar daya Air (SDA) pada 2022 sejauh ini tercatat leih rendah dari DIPA 2021.

Adapun, Ditjen Cipta Karya menargetkan membangun sistem penyediaan air minum berkapasitas 2.588 liter per detik (lpd). Angka tersebut tumbuh 28,05 persen daripada DIPA 2021 di posisi 2.021 lpd.

Pertumbuhan target terbesar ada pada konstruksi infrastruktur pengelolaan air limbah. BPIW mendata akan dibangun infrastruktur pengelolaan air limbah untuk 407.000 kepala keluarga pada 2022, naik dari DIPA 2021 sebanyak 131.347 kepala keluarga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pemerintah hanya akan membangun infrastruktur yang dapat rampung pada 2024. Dengan kata lain, Kementerian PUPR hanya akan memulai konstruksi inffrastruktur baru pada 2023.

Basuki berujar akan ada empat fokus yang akan dilakukan pihaknya, yakni optimalisasi, pemeliharaan, operasi, dan rehabilitasi atau OPOR. Dengan kata lain, Kementerian PUPR akan fokus melanjutkan atau memutakhirkan inrastruktur eksisting pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper