Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berharap pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong menjadi langkah yang paling efisien bagi dunia usaha.
Dengan kata lain, memberikan vaksin sebagai pencegahan kepada pekerja dinilai akan lebih murah dibandingkan dengan mengeluarkan biaya untuk pengobatan.
Menurut Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, setelah melakukan langkah yang efisien melalui vaksinasi, diharapkan dampak positif juga bisa segera dirasakan oleh dunia usaha seiring dengan meningkatnya produktivitas para pekerja.
"Dengan demikian, Vaksinasi Gotong Royong ini tentunya tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kesehatan, melainkan juga perekonomian," ujar Rosan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX di DPR RI, Senin (15/3/2021).
Sampai dengan Minggu (14 Maret 2021), sambungnya, jumlah badan usaha yang sudah terdaftar di Kadin sebanyak 11.542 perusahaan, bertambah sebanyak 2.372 dari masa pengumpulan data periode pertama 28 Januari-28 Februari 2021, dengan total peserta 7.403.356.
Adapun, pada masa pendataan tahap pertama, jumlah badan usaha yang sudah terdaftar sebanyak 9.176 perusahaan dengan total peserta 6.998.235 peserta. Peserta penerima vaksin dari program Vaksinasi Gotong Royong meliputi, pekerja dan keluarga pekerja.
"Program Vaksinasi Gotong Royong ini bertujuan mengakselerasi upaya mencapai herd immunity, mempercepat proses pemlihan kesehatan, serta perekonomian," kata Rosan.
Pada perkembangan lain, lanjutnya, Kadin menerima usulan dari perusahaan-perusahaan tambang yang berkeinginan memberikan vaksin Covid-19 kepada penduduk di sekitar pertambangan yang tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19.
Kadin, sambungnya, tidak keberatan dengan usulan yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan tambang tersebut. Terkait dengan hal tersebut, belum ada tindak lanjut dari pemerintah.
Di dalam Permenkes No.10/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi, belum dimuat ketentuan yang mengakomodasi pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong oleh perusahaan terhadap penduduk di sekitar lahan pertambangan.