Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim ekonomi Indonesia terus membaik sejak mengalami kontraksi terdalam pada kuartal II/2020 sebesar minus 5,32 persen.
Secara tiga bulanan, ekonomi kian naik meski masih berada di jalur negatif. Meski demikian, Airlangga menerangkan bahwa Indonesia jadi salah satu anggota G20 yang bisa menangani Covid-19 dan menjaga perekonomian.
“Unjuk menjaga ekonomi, pemerintah menyiapkan berbagai strategi, salah satunya fokus menjaga kepercayaan dengan vaksinasi. Ini terbukti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mikro membuat kasus aktif Covid-19 turun. Kita berharap momentum ini bisa menjadi dijaga untuk bisa memulihkan ekonomi nasional,” katanya pada diskusi virtual, Jumat (12/3/2021).
Selain menekan penyebaran virus, stimulus ekonomi juga digencarkan. Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus bertambah. Airlangga menjelaskan bahwa sampai perkembangan terakhir angkanya mencapai Rp699,43 triliun.
Dana yang dianggarkan tersebut naik 21 persen dari realisasi sementara PEN 2020 sebesar Rp579,78 triliun. PEN dan vaksinasi diharapkan bisa menjadi pengubah permainan di tengah Covid-19.
Alokasi yang ada saat ini terdiri atas perlindungan sosial Rp157,41 triliun. Besaran ini turun dari realisasi sementara 2020 sebesar Rp220,39 triliun.
Baca Juga
Akan tetapi sektor lainnya mengalami kenaikan. Insentif usaha dari Rp56,12 triliun jadi Rp58,47 triliun. Program prioritas meningkat dua kali lipat dari Rp66,59 triliun jadi Rp122,42 triliun.
Kesehatan demikian. Dari Rp63,51 triliun jadi Rp176,30 triliun. Terakhir dukungan UMKM dan korporasi dari Rp173,17 triliun jadi Rp184,83 triliun.
“Pandemi berdampak pada UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99 persen dari keseluruhan usaha. UMKM berkontribusi 61 persen bagi produk domestik bruto sehingga menjadi tulang punggung,” jelasnya.