Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan keterlambatan uji KIR mencuat sebagai dugaan awal penyebab kecelakan dalam investigasi kecelakaan tunggal yang menimpa bus pariwisata Sri Padma Kencana pada Rabu (10/3/2021).
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan bersama dengan Kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, dan Basarnas telah berada di lokasi. Dalam waktu dekat, Satlantas Polres Sumedang akan mengirimkan crane untuk mempermudah proses evakuasi.
Selain itu, disepakati bahwa jalan di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) akan ditutup sementara untuk kelancaran evakuasi. Penyebab kecelakaan, sebutnya, masih dalam tahap investigasi. Tetapi, terdapat sejumlah informasi awal terkait dengan adanya keterlambatan uji KIR.
“Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi, sementara ini informasi yang didapat ada keterlambatan uji KIR. Saya sudah koordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Barat karena ini jalan provinsi, apakah dapat dipasang guard rail di jalan ini atau kalau jalan kelas 1 nanti mungkin bisa diganti beton,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (11/3/2021).
Secara kronologis pada Rabu (10/3/2021) pukul 18.20 WIB telah terjadi kecelakaan tunggal yang menimpa bus pariwisata Sri Padma Kencana bernomor polisi T 7591 TB. Jumlah penumpang bus tersebut sebanyak 65 orang dengan rincian 39 orang selamat, 26 meninggal, dan 1 orang meninggal dalam proses evakuasi.
Lokasi kejadian kecelakaan tunggal tersebut di Jalan Raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01/06 Desa Sukajadi Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang.
Saat ini masih dilakukan evakuasi dan pendataan lebih lanjut terhadap kecelakaan. Korban dievakuasi sementara ke Puskesmas Wado untuk memperoleh perawatan lanjutan. Dari data awal diperoleh informasi bahwa bus mengangkut rombongan dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Kronologis sementara yang didapat dari kepolisian setempat mengenai kecelakaan ini yaitu bus melaju dari arah Malangbong menuju Wado. Tetapi, hingga saat ini sejumlah petugas terkait, termasuk tim Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan kepolisian setempat tengah memeriksa kecelakaan tersebut.