Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Lelang Proyek Transmisi Listrik untuk Swasta Masih Dibahas

Opsi pembangunan jaringan transmisi listrik oleh swasta didorong dalam rangka untuk meringankan beban investasi PLN dalam pembangunan transmisi.
Pelanggan memeriksa jaringan listrik PLN di salah satu Rusun di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Pelanggan memeriksa jaringan listrik PLN di salah satu Rusun di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah masih mengkaji opsi pengembangan jaringan transmisi listrik oleh badan usaha swasta.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu mengatakan bahwa rencana lelang proyek transmisi masih dalam pembahasan dan akan masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2021—2030.

"Itu [lelang transmisi] akan dimasukkan dalam RUPTL 2021—2030. Sedang intens dibahas sekarang, jadi belum bisa diinfokan yang mana diberikan swasta," ujar Jisman kepada Bisnis, baru-baru ini.

Opsi pembangunan jaringan transmisi listrik oleh swasta didorong dalam rangka untuk meringankan beban investasi PLN dalam pembangunan transmisi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan bahwa percepatan pembangunan transmisi diperlukan untuk menyalurkan pasokan listrik yang berlebih di suatu daerah ke daerah yang mengalami kekurangan pasokan. Namun, dalam pengembangannya PLN memiliki keterbatasan anggaran.

"Karena terbatas anggaran PLN, kenapa enggak dibuka peluang swasta untuk bangun transmisi. Kami juga lagi merevisi atau menyusun kebijakan swasta masuk ke pembangunan transmisi ke depannya. Semoga kebijakan ini bisa terselesaikan," kata Rida.

Rida menambahkan, pembangunan transmisi juga dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor kelebihan pasokan listriknya ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Singapura kan beli listrik dari Laos, lewat Thailand, Malaysia, baru ke Singapura. Nah, kenapa tidak beli dari Indonesia. Kami juga lagi jajaki itu dan transmisi itu yang penting," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper