Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Properti Bikin Industri Pendukung Tersenyum

Tahun ini ARFI pun optimistis produksi nasional baja ringan akan mencapai tingkat produksi 750.000 ton atau naik 25 persen secara tahunan.
Roll forming adalah proses pengrolan dingin dengan tujuan pembentukan suatu profil baja menjadi produk akhir seperti atap gelombang, genteng metal, rangka atap, rangka plafon dan dinding. /ARFI
Roll forming adalah proses pengrolan dingin dengan tujuan pembentukan suatu profil baja menjadi produk akhir seperti atap gelombang, genteng metal, rangka atap, rangka plafon dan dinding. /ARFI

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen komponen bangunan mengaku tahun ini akan lebih optimistis kendati pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Selain program vaksinasi, industriawan juga melihat komitmen sejumlah program pemerintah akan mampu menjadi pendorong kinerja pada tahun ini. 

Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI) Stephanus Koeswandi mengatakan tahun lalu, produksi nasional baja ringan hanya 85 persen atau sekitar 600.000 ton dari total kapasitas 800.000 ton. Tahun ini ARFI pun optimistis akan mencapai tingkat produksi lebih baik atau berkisar 750.000 ton. 

"Kami apresiasi banyak stimulus saat pandemi untuk memacu industri ini meski kunci kesuksesan utama adalah dengan kegiatan vaksinasi untuk kembali memaksimalkan kapasitas pabrikan karena saat ini kami harus mengutamakan keamanan pekerja di lapangan," katanya kepada Bisnis, Rabu (3/3/2021).

Stephanus mengemukakan optimisme juga terjadi karena saat ini tak sedikit investasi-investasi baru terjadi, meskipun pada industri kecil menegah (IKM) dengan kapasitas 3-4 mesin. 

Menurut Stephanus, permintaan baja ringan yang mayoritas untuk sektor properti dan konstruksi saat ini juga banyak didukung oleh berbagai insentif pemerintah seperti pembebasan PPN pembelian rumah dan pembebasan uang muka KPR. 

Selain itu, banyak proyek infrastruktur seperti peresmian bendungan awal tahun dan renovasi rumah sakit cukup mendorong kinerja produsen baja ringan saat ini. 

"Pangsa pasar baja ringan 80 persen ke properti jadi jika sektor ini baik maka kami pun melihatnya banyak sektor lain yang juga akan mendapat dampak positif. Kami juga senang banyak dukungan dari Kementerian PUPR yng mewajibkan penggunaan produk lokal dan Kementerian Perindustrian dengan TKDN yang akan terus kamis sosialisasikan pada anggota ARFI agar dapat menjadi benchmark," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper