Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: GeNose Jadi Solusi Tren Penurunan Jumlah Penumpang

Kemenhub mengandalkan GeNose sebagai solusi terhadap tren penurunan jumlah penumpang transportasi umum pada awal 2021.
Hasil pemeriksaan Genose C19 ini akan keluar dalam waktu sekitar 3 menit. Pemeriksaan dilakukan 1 kali tanpa pengulangan. /KAI
Hasil pemeriksaan Genose C19 ini akan keluar dalam waktu sekitar 3 menit. Pemeriksaan dilakukan 1 kali tanpa pengulangan. /KAI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong penerapan layanan GeNose di seluruh moda transportasi umum. Pasalnya, mahalnya biaya untuk uji kesehatan Rapid Tes Antigen dan Swab RT-PCR menjadi kendala masyarakat yang harus bepergian di situasi pandemi sehingga terjadi penurunan jumlah penumpang di seluruh moda angkutan.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan tren penurunan penumpang dipengaruhi oleh kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Surat Edaran untuk persyaratan perjalanan orang di antaranya pembatasan kapasitas penumpang serta tes Covid-19 RT Antigen dan PCR. Hal tersebut berpengaruh terhadap minat pergerakan penumpang mengingat biaya RT-PCR untuk persyaratan angkutan udara dan laut yang kurang terjangkau dan masa berlaku hasil tes yang pendek.

"Sebagai tindak lanjut, [salah satunya saat ini] Kemenhub mulai mendorong penggunaan GeNose sebagai tes Covid-19 yang akurat di moda perkeretaapian," kata Adita kepada Bisnis.com, Senin (1/3/2021).

Adita menjelaskan, GeNose dipilih karena biayanya yang lebih murah bila dibandingkan metode uji kesehatan Covid-19 lainnya. Hasilnya pun tidak kalah akurat sebagai alat penyaringan (screening) dan tentunya penggunaannya harus didukung karena ini merupakan hasil karya anak bangsa.

"[Pekan lalu] penggunaan GeNose sudah diberlakukan di moda transportasi laut. Sosialisasi di pelabuhan Tanjung Priok oleh Bapak Menhub [Budi Karya], dan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di moda transportasi udara," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatatkan tren penurunan penumpang di moda angkutan umum baik laut, udara, dan kereta api pada Januari 2021.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan untuk sektor transportasi udara, jumlah penumpang domestik pada Januari 2021 hanya 2,34 juta orang atau menurun 36,19 persen dibandingkan dengan Desember 2020 (month to month/m-t-m).

Sementara untuk penumpang kereta api, jumlah penumpang pada Januari 2021 hanya 11,9 juta orang atau menurun 11,95 persen dari Desember 2020 (m-t-m). Angkutan laut terjadi penurunan 4,05 persen dari Desember 2020 (m-t-m) atau hanya 1,26 juta orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper