Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dinilai menjadi penyumbang terbesar dari penurunan jumlah penumpang moda angkutan kereta api sepanjang Januari 2021.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pada Januari 2021 jumlah penumpang KA hanya sebesar 11,9 juta orang atau turun 65,13 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/y-o-y).
"Penurunan jumlah penumpang kereta api ini terjadi baik karena adanya penurunan penumpang untuk KRL Jabodetabek maupun untuk Kereta Api Jarak Jauh karena pasca liburan Nataru [Natal dan Tahun Baru]," katanya, Senin (1/3/2021).
Dia menjelaskan, dari tren penurunan tersebut, penurunan jumlah penumpang KRL Jabodetabek cukup signifikan lantaran adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Adapun, PPKM mulai diterapkan pemerintah sejak 11 Januari 2021 hingga sekarang masih terus berlanjut menjadi PPKM berbasis Mikro.
"Jadi selama PPKM kemarin, penumpang KRL juga mengalami penurunan yang cukup signifikan di mana penumpang KRL menyumbang 80 persen terhadap total [jumlah penurunan] kereta penumpang," ujarnya.
Sementara untuk kereta angkutan barang, Suhariyanto mengatakan juga terjadi penurunan sebesar 8,61 persen bila dibandingkan Desember 2020 (month to month/m-t-m). Hal itu dikarenakan adanya penurunan angkutan peti kemas di wilayah Jawa dan angkutan batu bara di wilayah Selatan.
Baca Juga
"Sementara untuk year on year [dibandingkan 2020], juga mengalami penurunan sebesar 12,2 persen," imbuhnya.