Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTON Optimistis Ada Lonjakan Pertumbuhan, Ini 4 Momen Pendukungnya

Ada beberapa momentum yang diperkirakan membuat 2021 menjadi masa yang menguntungkan bagi dunia konstruksi.
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) optimistis kinerja peseroan dapat tumbuh hingga 80 persen secara tahunan pada 2021.

Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi R. menilai ada beberapa momentum yang membuat 2021 menjadi masa yang menguntungkan bagi dunia konstruksi. Yuherni mencatat setidaknya ada 4 momentum.

"[Pertama,] kue untuk konstruksi dalam APBN masih stabil," ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/3/2021).

Seperti diketahui, anggaran Kementerian PUPR untuk tahun anggaran 2021 adalah Rp149,81 triliun.

Anggaran dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air sebesar Rp58,55 triliun, konektivitas sebesar Rp53,96 triliun, permukiman sebesar Rp26,56 triliun, dan perumahan sebesar Rp8,09 triliun.

Kemudian pengembangan sumber daya manusia sebesar Rp563,79 miliar, pembinaan konstruksi sebesar Rp757,68 miliar, pembiayaan infrastruktur sebesar Rp273,68 miliar, dukungan manajemen sebesar Rp748,20 miliar, pengawasan sebesar Rp101,74 miliar, dan untuk perencanaan infrastruktur sebesar Rp206,18 miliar.

Momentum kedua adalah berjalannya sovereign wealth fund (SWF) pada tahun ini. Yuherni menilai hal tersebut memicu euforia di industri infrastruktur lantaran pemerintah akan memprioritaskan sektor infrastruktur dalam penyaluran dana dari SWF tersebut.

Ketiga, pemerintah mengharapkan pendanaan proyek infrastruktur tidak sepenuhnya berasal dari anggaran negara. Seperti diketahui, total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur nasional sepanjang 2020-2024 mencapai Rp6.445 triliun.

Total anggaran negara yang dapat dikucurkan mencapai 58 persen yang terdiri dari APBN dan ABPD 37 persen, dan BUMN 21 persen. Sementara itu, sektor swasta diharapkan dapat menopang total investasi tersebut sekitar Rp2,7 triliun atau 42 persen dari total kebutuhan pendanaan.

Terakhir, pemerintah mulai meingkatkan volume paket dengan skema kerja sama pemerintah dengan adan usaha (KPBU). Yuherni menilai langkah tersebut akan berdampak positif bagi WTON.

Pasalnya, ujar Yuherni, induk perusahaan WTON, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., akan menggandeng perseroan saat memenangkan tender paket proyek konstruksi dengan skema KPBU. Yuherni mencontohkan pada pemenangan paket konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur I yang dimenangkan konsosrsium Wijaya Karya.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), potensi paket konstruksi dengan skema KPBU yang dapat dilelang dalam waktu dekat mencapai 57 paket konstruksi dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp469,18 triliun.

"Keempat [momentum] ini memberikan angin segar ke WTON. Maka dari itu, kami percaya diri untuk meningkatkan [performa perseroan sebsar] 80 persen," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper