Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terlambat, Chevron Baru Mulai Mengebor Blok Rokan Awal Tahun ini

CPI akan mengebor 11 sumur dengan perkiraan investasi US$11 juta untuk penambahan produksi sebesar 500 barel minyak per hari.
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyebutkan PT Chevron Pacific Indonesia baru memulai aktivitas pengeboran di Blok Rokan pada awal tahun ini.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menjelaskan bahwa sesuai dengan kesepakatan, sejak akhir 2020 sampai dengan alih kelola pada 8 Agustus 2021, CPI akan melakukan sejumlah kegiatan investasi yang bertujuan menahan agar laju penurunan produksi pada tahun-tahun mendatang tidak terlalu tajam. Menurutnya, kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan yang berbeda dengan rangkaian kegiatan pengakhiran dan alih kelola wilayah kerja.

Sesuai dengan nota kesepahaman antara CPI dan SKK Migas, kegiatan investasi yang akan dilakukan pada akhir masa kontrak senilai US$154 juta. Dana tersebut diusahakan akan digunakan untuk melakukan pemboran sekitar 192 sumur. Ini adalah target berdasarkan best effort bergantung kepada ketersediaam material, peralatan dan lain-lain.

"Sejak akhir 2020 SKK Migas dan CPI melakukan berbagai kegiatan persiapan, mulai dari pembebasan lahan, perizinan, pengadaan rig dan barang pendukung. Pada awal Januari kegiatan pengeboran baru bisa dimulai. Sampai 19 Februari, sumur yang telah dibor 12 sumur," katanya kepdaa Bisnis, Jumat (26/2/2021).

Dalam nota kesepahaman CPI dan SKK Migas disebutkan bahwa pada 2020, CPI akan mengebor 11 sumur dengan perkiraan investasi US$11 juta untuk penambahan produksi sebesar 500 barel minyak per hari. Sementara itu, pada 2021, CPI akan mengebor 107 sumur dengan estimasi investasi US$143 juta untuk menambah produksi sebesar 5.000 barel minyak per hari.

"Untuk menjaga kesinambungan kegiatan, maka sampai alih kelola CPI juga sepakat membantu Pertamina menyiapkan lahan pengeboran dengan harapan Pertamina juga akan dapat langsung melakukan kegiatan pemboran," ungkapnya.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan akan mengebor 44 sumur untuk menahan laju penurunan produksi setelah alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan R.P. Yudantoro mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan minyak.

Setidaknya akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran pada 2021 setelah Blok dialihkan ke Pertamina. Selain itu direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya sesuai dengan diskusi bersama SKK Migas.

Yudantoro menambahkan bahwa dalam jangka panjang telah disiapkan juga program-program berupa infill drilling, pengeboran sumur eksplorasi, workover well intervention, optimasi program waterflood dan steamflood, chemical EOR, serta program lainnya untuk menambah cadangan.

"Sesuai dengan jangka waktu kontrak bagi hasil dengan pemerintah, Blok Rokan akan dioperasikan hingga 2041 oleh PHR. Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional melalui berbagai program yang kami jalankan", ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper