Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mendukung sinergi anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) yang bergerak dalam bidang pemeliharaan peralatan melalui penandatanganan nota kesepahaman pada akhir pekan lalu.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan sinergi keempat anak usaha Pelindo I hingga Pelindo IV tersebut terdiri atas PT Prima Multi Peralatan (PMP), PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dan PT Equiport Inti Indonesia.
“Pelindo I, II, III dan IV secara bisnis model memiliki kesamaan, sehingga secara best practice untuk mencapai standarisasi baik bisnis model maupun proses bisnis sangat memungkinkan. Penandatanganan MoU ini sebagai upaya nyata program sinergi sesama BUMN dan anak perusahaannya,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (27/2/2021).
IPC menilai konsolidasi ini merupakan langkah awal untuk saling membantu secara aktif dalam upaya memberikan nilai tambah kepada induk masing-masing, sehingga biaya akan tereduksi secara bertahap dan tercapai efisiensi baik dalam pengoperasian maupun perawatan peralatan secara optimal, serta diharapkan dapat meningkatkan kesiapan alat.
“Selain menjadi efisien dalam hal pengoperasian ataupun perawatan peralatan, sinergi ini akan berdampak pada optimalisasi pelayanan operasional pada pengguna jasa. Kami berharap tindaklanjut secara konkrit dapat segera dilakukan,” imbuhnya.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC menargetkan pertumbuhan kinerja operasional pada 2021 akan meningkat melalui kunjungan kapal dan arus barang baik petikemas maupun non-petikemas.
Baca Juga
Direktur Utama IPC Arif Suhartono mengatakan dalam proyeksi IPC 2021, trafik kunjungan kapal bertambah 4,3 persen dari 175,99 ribu GT pada 2020 menjadi 183,56 ribu GT.
Untuk volume petikemas, IPC menargetkan kenaikan 7,2 persen dari capaian pada 2020 sebesar 6,72 juta TEUs menjadi 7,20 juta TEUs. Dan untuk volume barang non-petikemas diharapkan tumbuh 5 persen dari 50,91 juta Ton pada 2020 menjadi 53,48 juta Ton.
“Walaupun industri kepelabuhanan merupakan salah satu industri yang cukup resilient menghadapi pandemi Covid-19 selama 2020, namun IPC tetap harus berjuang keras meraih peluang bisnis dan menghadapi uncertainty dalam menjalani kondisi new normal ke depan,” ujarnya.
Pada 2021 ini strategi IPC akan difokuskan pada Sinergi dan Peningkatan Performansi melalui pelaksanaan program-program strategis perusahaan yakni Transformasi Budaya, Transformasi Digital, Inovasi Binis Model, Manajemen Inovasi, Restrukturisasi Anak Perusahaan dan Sinergi dan Integrasi Pelabuhan.