Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sawit Sumbermas Sarana Ciptakan Sinergi Positif Peneliti dan Praktisi Perkebunan

Meningkatkan produktivitas bagi usaha perkebunan sawit merupakan hal prioritas, untuk itu pelibatan peneliti dan praktisi jadi kunci.
Puput Ady Sukarno
Puput Ady Sukarno - Bisnis.com 26 Februari 2021  |  16:54 WIB
Sawit Sumbermas Sarana  Ciptakan Sinergi Positif Peneliti dan Praktisi Perkebunan
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berkomitmen kuat menjaga keharmonisan antarsumber daya manusia dan juga lingkungan hidup di sekitar lokasi usaha. Manajemen bersama seluruh karyawan bertekad menjalankan praktik usaha sesuai prinsip keberlanjutan di seluruh lini usaha. Termasuk dalam kerja sama antara peneliti dan praktisi perkebunan, untuk menciptakan sinergi positif.

“Dengan adanya sinergi positif yang dibangun antara peneliti dan praktisi perkebunan kelapa sawit milik SSMS diharapkan berdampak positif pada peningkatan produktivitas tanaman dan lahan, pengolahan hasil produksi maupun kegiatan penunjang lainnya,” kata Head of Corporate Secretary PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Swasti Kartikaningtyas, Jumat (26/2/2021).

Melalui sinergi ini, dia mengharapkan tercipta satu visi yang sama, baik peneliti dan praktisi perkebunan untuk bersama-sama mewujudkan target-target perusahaan. Untuk mewujudkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam praktik bisnis Perseroan, Sulung Research Station (SRS) sebagai lini peneliti melakukan field day bersama praktisi perkebunan terkait praktik pengelolaan terbaik. Tujuannya, mendapatkan produktivitas optimal di lahan Perkebunan perusahaan.

Produksi salah satu tujuan yang harus dicapai, namun terdapat banyak faktor yang memengaruhi pencapaiannya. Salah satu faktor yang mengakibatkan produksi tidak mencapai potensial progeninya adalah iklim dan tanah. Hal ini akan mengakibatkan munculnya potensial produksi yang dapat dicapai pada kondisi iklim dan tanah tertentu yang sesuai lingkungan perkebunan. 

SRS memaparkan terdapat beberapa faktor pembatas produksi yang perlu diketahui bersama selain iklim dan tanah. Antara lain jenis tanah, bahan tanam, status hara, rekomendasi pemupukan serta management practice (panen, perawatan, aplikasi pupuk, konservasi tanah dan air, dan lainnya).

Management practice memiliki pengaruh terbesar dalam pencapaian produksi kelapa sawit dengan persentase sekitar 20 persen. Faktor ini dapat diperbaiki dengan pengelolaan serta perlakuan tepat dan baik. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, SRS menyampaikan rekomendasi baik jangka pendek maupun jangka panjang kepada praktisi Perkebunan.

Menurut Swasti Kartikaningtyas, untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Di antaranya, aplikasi pupuk tepat waktu, tempat, dosis dan metode, senantiasa menjaga kelembaban tanah dengan melakukan selektif weeding dan konsistensi penyusunan pelepah. Lainnya, konsistensi melakukan tindakan konservasi tanah dan air dengan aplikasi bahan organik secara regular serta water management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sawit sumbermas sarana
Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top