Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hong Kong Gelontorkan Rp217 Triliun untuk Pacu Pemulihan Ekonomi

Langkah-langkah penyelamatan itu termasuk membelanjakan bantuan tunai sebesar HK$5.000 untuk setiap penduduk dan US$15 miliar pinjaman yang dijaminkan bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan.
Pemandangan Hong Kong dengan foto diambil dari The Peak./Bloomberg/Billy Kwok
Pemandangan Hong Kong dengan foto diambil dari The Peak./Bloomberg/Billy Kwok

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan menjanjikan dukungan fiskal sebesar HK$120 miliar (US$15,5 miliar) atau sekitar Rp217 triliun yang ditargetkan untuk konsumen dan pengangguran guna membantu mendorong pemulihan ekonomi.

Langkah-langkah penyelamatan itu termasuk membelanjakan bantuan tunai sebesar HK$5.000 untuk setiap penduduk dan US$15 miliar pinjaman yang dijaminkan bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan.

Chan dalam pidato anggarannya kepada Dewan Legislatif pada hari ini juga mengusulkan kenaikan bea materai untuk perdagangan saham menjadi 0,13 persen dari 0,1 persen, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan.

Saham Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. anjlok saat kota itu mengungkapkan kenaikan pertama bea materai pada perdagangan saham sejak 1993.

Chan mengatakan fokus anggaran adalah menstabilkan ekonomi yang dilanda kerusuhan politik dan sosial pada 2019 dan kemudian pandemi virus Corona tahun lalu. Setelah mencatat kontraksi 6,1 persen tahun lalu, dia memperkirakan ekonomi akan tumbuh di kisaran 3,5 persen hingga 5,5 persen pada 2021.

Bantuan tunai akan membantu merangsang pengeluaran, menguntungkan restoran, peritel, dan bisnis pariwisata yang dilanda penutupan virus tahun lalu. Penjualan ritel di kota itu anjlok dan pengangguran melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 16 tahun.

Inflasi umum diperkirakan sebesar 1,6 persen pada 2021, sementara inflasi dasar diperkirakan sebesar 1 persen.

"Dengan sendirinya, itu sudah melebihi paket stimulus yang lebih kecil pada semester kedua 2020. Ini bisa memberikan dorongan pada konsumsi. Hal ini juga dapat membantu memacu perkembangan pembayaran elektronik di kota, yang tertinggal dari pembayaran di daratan," kata Chang Su, ekonom Asia Bloomberg, dilansir Rabu (24/2/2021).

Pemerintah mengumumkan hampir HK$320 miliar dalam bentuk stimulus virus tahun lalu untuk mendukung industri dan ekonomi, berpusat pada pemberian uang tunai sebesar HK$10.000 kepada penduduk dan program subsidi gaji untuk membendung hilangnya pekerjaan.

Chan berusaha mengendalikan defisit anggaran setelah memperkirakan akan mencapai rekor sekitar HK$260 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret.

Defisit tersebut akan menyempit menjadi HK$101,6 miliar pada tahun mendatang, atau 3,6 persen dari produk domestik bruto. Adapun, cadangan fiskal diharapkan mencapai HK$902,7 miliar pada akhir Maret.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper