Bisnis.com, JAKARTA – Arus masuk pembeli Hong Kong yang kaya uang hampir tidak berpengaruh di pasar properti mewah London yang sedang sakit.
Pembeli Hong Kong melipatgandakan proporsi pembelian rumah mereka di daerah terkaya di London tahun lalu, hampir satu dari 10 terjual, menurut laporan dari agen real Hamptons International. Namun, keseluruhan penjualan properti mewah anjlok 13 persen karena pandemi mendorong pembeli terkaya untuk pergi ke perdesaan.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun penduduk Hong Kong adalah kekuatan tersendiri untuk membeli rumah, banjir imigrasi yang diperkirakan dari wilayah bekas koloni Inggris mungkin tidak cukup untuk melawan dampak yang lebih besar dari pandemi di pasar untuk rumah termahal di ibu kota.
"Untuk 8 persen pembelian di pusat utama London yang datang dari pembeli Hong Kong cukup luar biasa mengingat ukurannya,” kata Aneisha Beveridge, kepala penelitian di Hamptons. “Namun, saya tidak berpikir kita akan melihat banyak pemulihan di pusat utama London tahun ini karena efek pandemi tetap ada, dengan 2022 terlihat lebih positif untuk pasar,” paparnya.
Salah satu faktor utama yang mendorong minat adalah rute imigrasi baru Pemerintah Inggris untuk penduduk Hong Kong yang dibuka bulan lalu, saat China bergerak untuk mengurangi perbedaan pendapat di kota itu.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengharapkan sekitar 300.000 orang memanfaatkan jalur baru dan pindah ke Inggris selama 5 tahun ke depan. "Kami mulai melihat tanda-tanda itu dalam angka-angka ini," kata Beveridge.
Baca Juga
Rencana Pemerintah Inggris untuk mempermudah penduduk Hong Kong dengan status British National (Overseas)—sekitar 2,9 juta dari mereka ditambah 2,3 juta tanggungan—untuk menjadi warga negara Inggris, telah meningkatkan harapan mereka dapat mendukung pasar properti London pada saat diperlukan.
Lebih banyak penduduk Hong Kong yang menerima paspor BN (O) selama 10 bulan pertama 2020 dibandingkan dengan angka tahunan mana pun sejak penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China pada 1997.