Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menambah dua bendungan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sehingga totalnya provinsi tersebut akan memiliki sembilan bendungan.
Jokowi menyatakan pemerintah awalnya berencana membangun tujuh bendungan di NTT. Dari target itu, tiga bendungan di antaranya telah selesai pembangunannya.
Ketiga bendungan yang dimaksud ialah Bendungan Raknamo di Kupang pada 2018, disusul Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019. Teranyar bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka. Adapun, empat bendungan sisanya masih dalam tahap pembangunan.
Namun, Jokowi menyatakan bahwa dirinya mendapatkan permintaan dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk menambah dua lagi bendungan di provinsi tersebut.
“Tadi pagi Gubernur [NTT] menyampaikan kepada saya minta tambah dua [bendungan] lagi padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu [bendungan], tapi ya memang di sini dibutuhkan,” kata Jokowi dalam acara peresmian Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (23/2/2021).
Kendati demikian, Jokowi menyebut permintaan penambahan bendungan memang diperlukan. “Bukan dibutuhkan, [tetapi] sangat dibutuhkan,” terangnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan permintaan pembangunan bendungan tidak hanya disuarakan oleh gubernur, melainkan bupati di NTT. Pemda juga menyarankan pembangunan beberapa sumur bor hingga embung untuk memaksimalkan ketersediaan air.
Dia berharap apabila seluruh bendungan selesai, produktivitas masyarakat di NTT diharapkan dapat meningkat tajam. Presiden mencontohkan pembangunan food estate di Sumba Tengah.
Menurutnya, apabila aliran air lancar di lahan food estate yang direncanakan mencapai 10.000 hektare itu, Jokowi menargetkan panen padi dapat berlangsung dua kali dan jagung satu kali setahun.
“Kalau nanti satu persatu bendungan selesai, saya meyakini Insya Allah dengan gubernur dan wakil gubernur yang baik, dengan bupati-wakil bupati yang baik memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur,” ujarnya.
Dalam tinjauan ke food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Jokowi menginstruksikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk melihat potensi pembangunan bendungan.
Selain itu, dia juga memerintahkan Menteri Pertanian untuk memberi bantuan alat mesin pertanian kepada petani setempat.
"Dengan food estate di Kalteng, Sumut, dan NTT ini, akan terbangun ketahanan pangan yang baik di negara kita," paparnya.