Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas publik menilai kondisi ekonomi nasional buruk pada Februari 2021. Hasil itu didapat dari survei Indikator Politik Indonesia (IPI).
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa kondisi ekonomi nasional yang belum menunjukkan perbaikan menjadikan responden banyak yang menilai keadaan ekonomi nasional saat ini buruk.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 1 - 3 Februari 2021. Survei ini dilakukan persis setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan dua kali vaksinasi.
Adapun, survei melibatkan 1.200 responden dengan metode penelitian menggunakan sambungan telepon. Burhanuddin mengatakan bahwa jumlah tersebut berasal dari 206.983 orang responden yang pernah diwawancara tatap muka oleh IPI dalam 2 tahun terakhir.
Selain itu, seluruh responden berasal dari seluruh wilayah di Indonesia mulai Aceh sampai Papua. Kajian ini menggunakan random sampling dengan margin error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.
Dari keseluruhan responden, 0,9 persen menyebut kondisi ekonomi sangat baik; 10,5 menyebut baik; 25,4 persen sedang; 53,7 persen buruk; 8,1 persen mengatakan sangat buruk dan 1,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca Juga
Dari penelitian itu, Burhanuddin mengatakan bahwa selama pandemi belum bisa diselesaikan, maka persoalan ekonomi tidak bisa diatasi secara cepat. Artinya bagaimana kondisi ekonomi tergantung seberapa baik pemerintah pusat maupun daerah mengatasi Covid-19.
“Sepanjang Covid-19 belum bisa ditundukkan tentu pergerakan ekonomi belum bisa segera bisa recovery,” kat Burhanuddin, Minggu (21/1/2021)
Kondisi ini juga tercermin dari kondisi ekonomi rumah tangga dibandingkan tahun lalu. IPI dalam surveinya mencatat 54,4 persen responden menyebutkan bahwa ekonomi rumah tangga lebih buruk.
Secara terperinci, 11,0 persen mengatakan ekonomi rumah tangga jauh lebih buruk; 54,4 persen mengatakan lebih buruk; 26,2 persen menyebutkan tidak ada perubahan; 7,2 persen mengatakan lebih baik,; 0,5 persen jauh lebih baik dan 0,8 persen tidak tahu atau tidak menjawab.