Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa ketersediaan layanan air minum di DKI Jakarta masih jauh dari cukup. Oleh karena itu, pemerintah akan membangun dua sistem penyediaan air minum (SPAM) lain selain SPAM Jatiluhur I.
Direktur Jenderal Pembiayan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan bahwa akan ada dua konstruksi SPAM lain yang akan menambah kapasitas layanan air minum di Ibu Kota. Menurutnya, kedua konstruksi SPAM tersebut telah masuk dalam pipeline konstruksi SPAM 2021.
"Yaitu SPAM Regional Karian-Serpong dan SPAM Regional Juanda. Jadi, [SPAM untuk DKI Jakarta] itu diharapkan akan masuk dari berbagai sisi," katanya di Auditorium Kementerian PUPR, Jumat (19/2/2021).
Pemerintah telah melakukan penandatanganan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk konstruksi SPAM Jatiluhur I. Adapun, ketersediaan layanan air minum di Ibu Kota akan bertambah menjadi 15,15 persen saat SPAM tersebut beroperasi.
SPAM Jatiluhur I direncanakan menambah ketersediaan air minum di empat daerah, yakni Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Namun, alokasi air minum untuk DKI Jakarta mendominasi hingga 84,21 persen atau 4.000 liter per detik (ldp).
Angka tersebut ekuivalen dengan 1,6 juta masyarakat DKI Jakarta yang akan mendapatkan air minum dari SPAM Jatiluhur I.
Baca Juga
Eko mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menandatangani KPBU konstruksi untuk SPAM Karian-Serpong. Menurutnya, proses tender SPAM Karian-Serpong sedang dalam tahap penetapan pemenang, sedangkan penandatanganan KPBUakan dilakukan pada akhir kuartal I/2021.
SPAM Regional Karian-Serpong memiliki nilai investasi Rp2,21 triliun dengan masa kontrak 33 tahun. SPAM tersebut merupakan proyek prakarsa badan usaha dengan pemrakarsa yaitu K-Water, LG International, PT Adhi Karya Tbk.
Adapun, total kapasitas SPAM Regional tersebut yaitu 4.600 lpd bagi sekitar 1,6 juta warga di Jakarta bagian Barat dan sekitarnya.
Sistem ini akan melayani area DKI Jakarta (3.200 lpd), Tangerang (650 lpd), dan Tangerang Selatan (750 lpd) dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 kilometer.
Di sisi lain, Eko menyatakan bahwa penandatanganan KPBU untuk konstruksi SPAM Djuanda belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Dengan kata lain, layanan air minum di DKI Jakarta akan difasilitasi oleh tiga SPAM yang berasal dari dua Bendungan, yakni Bendungan Djuanda atau Waduk Jatiluhur, dan Bendungan Karian.
Adapun, masa kontrak SPAM Djuanda melalui bangun guna serah (build, operate, transfer) selama 30 tahun dengan pengembalian investasi melalui tarif air.
Intake Bendungan Jatiluhur dengan kapasitas 10.000 lpd dan instalasi pengolahan air juga berada di area ini.
Rencana jaringan SPAM Djuanda ini yaitu akan mencakup pembeli (offtake) ke wilayah DKI Jakarta 3500 lpd, Kota Bekasi 1.000 lpd, Kabupaten Bekasi 2.000 lpd, Kabupaten Bogor 2.000 lpd, dan Kabupaten Karawang 850 lpd.