Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum Jatiluhur I paling cepat dimulai pada semester II/2021.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan bahwa saat ini proses proyek tersebut telah sampai pada tahap penyetujuan pembentukan badan usaha pelaksana (BUP) oleh pemenang lelang. Adapun, proyek tersebut sudah tidak memiliki dana dukungan tunai (viability gap fund/VGF).
"VGF di [proyek SPAM] Jatiluhur I tidak ada karena sudah masuk di komponen tarif air curah," katanya kepada Bisnis, Kamis (21/1/2021).
Diana menyampaikan bahwa tahap selanjutnya dalam pelaksanaan proyek tersebut adalah pembuatan detail engineering design (DED). Menurutnya, pelaksanaan konstruksi akan dimulai setelah 6 bulan pembentukan DED.
Pemenang lelang proyek berskema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) tersebut adalah konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk., dan PT Tirta Gemah Ripah. Ketiga perusahaan tersebut membentuk perusahaan patungan sebagai BUP, yakni PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.
Konstruksi SPAM Jatiluhur I akan dimulai sekitar Agustus 2021 jika DED proyek tersebut rampung pada akhir Januari 2021. Total nilai investasi proyek yang dialokasikan pemenang lelang adalah Rp1,67 triliun dengan tarif air minum terendah Rp2.799 per meter kubik untuk wilayah DKI Jakarta.
Baca Juga
Dalam pembentukan BUP SPAM Jatiluhur I, Wijaya Karya berkontribusi sampai 30 persen atau Rp3 miliar terhadap modal awal, sedangkan Jaya Konstruksi 60 persen dan Tirta Gemah hingga 10 persen.
Dengan kata lain, modal awal yang akan didapatkan BUP SPAM Jatiluhur I adalah senilai Rp10 miliar. Perusahaan patungan tersebut memenangkan perjanjian KPBU selama 30 tahun.
Dalam laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, SPAM Jatiluhur I memiliki total investasi senilai Rp1,9 triliun. Target produksi SPAM tersebut mencapai 5.000 liter per detik.