Bisnis.com, JAKARTA — PT HK Metals Utama Tbk. menggaungkan transformasi secara menyeluruh pada sendi perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan jajaran manajemen yang telah diputuskan dalam RUPSLB Perseroan pada 25 Januari 2021. Sementara pandemi Covid-19 masih berlanjut dengan diwarnai PPKM Jawa Bali.
Direktur Permodalan Strategis PT HK Metals Utama Tbk. Jodi Pujiyono mengatakan penunjukan Direktur Utama baru Muhamad Kuncoro, yang telah berpengalaman di dunia corporate banking & private equity pun menegaskan misi perbaikan perseroan untuk kepentingan para pemegang saham, stakeholder, dan perbaikan bisnis yang berkelanjutan.
Selanjutnya penunjukan M. Ade Kurniawan sebagai Direktur Operasional, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi perusahaan untuk bisa melakukan implementasi Best Manufacturing Practice seiring dengan visi perusahaan untuk lebih fokus pada segmen manufaktur dan mulai meninggalkan segmentasi bisnis distribusi dan perdagangan.
Sisi lain, menurut Jodi perseroan merencanakan pada tahun ini sebagai tahun untuk bertransformasi dan perbaikan fundamental perusahaan.
Transformasi ini mencakup perubahan segmentasi bisnis, strategi pemasaran, dan perbaikan organisasi internal perusahaan dan restrukturisasi keuangan. Hal ini semata-mata untuk meningkatkan good corporate governance, efisiensi operasional, strategi keuangan yang lebih baik, meningkatkan margin dan segmentasi konsumen yang lebih memiliki sustainbility.
"Kondisi 2020 yang lalu memang sangat menantang, tetapi hal ini memberikan banyak pembelajaran bagi perusahaan untuk bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang," katanya melalui siaran pers, Kamis (18/2/2021).
Baca Juga
Momentum pemulihan ekonomi nasional di tahun ini juga diharapkan dapat menopang kinerja perusahaan, tetapi manajemen akan fokus terlebih dahulu untuk implementasi rencana perbaikan di tahun ini.
Target pertumbuhan bisnis di tahun ini juga belum menjadi fokus utama, perusahaan mentargetkan tingkat omset penjualan di angka yang sama seperti 2020, meski akan lebih fokus dengan perbaikan margin bisnis seiring dengan meningkatnya kontribusi manufaktur yang akan lebih mendominasi baik produk utama berbasis aluminium ekstrusi, dan produk pendukung lainnya seperti baja ringan, pipa PVC, pipa stainless steel, dan produk sanitasi.
"Setelah periode konsolidasi bisnis di tahun ini berjalan dengan baik, manajemen baru akan menargetkan kembali pertumbuhan bisnis pada 2022, seiring dengan proyeksi perbaikan ekonomi yang akan lebih agresif pada 2022 setelah penyebaran vaksin lebih merata kepada masyarakat yang akan mendukung sentimen bisnis ke arah yang lebih baik," ujar Jodi.
Pada aspek bisnis, perseroan yang sebelumnya didominasi oleh pasar retail, secara perlahan akan melakukan penetrasi ke segmen konsumen berbasis proyek seiring dengan perbaikan di sektor properti baik landed house maupun high rise building.
Untuk mendukung hal ini, perusahaan juga telah meningkatkan kualitas produk aluminium ekstrusi miliknya dengan branding Handal dan Handex. Saat ini produk tersebut sudah terpasok ke beberapa proyek strategis di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini akan memberikan diversifikasi pasar yang lebih seimbang.
Dengan adanya Transformasi Bisnis ini, perseroan yang sebelumnya bergerak distribusi dan perdagangan, kedepan akan fokus ke sektor manufaktur dan fabrikasi dengan produk yang memberikan nilai tambah.
Secara komoditas, perusahaan memperkirakan bahwa permintaan aluminium akan tetap tumbuh karena aluminium adalah bahan bangunan untuk subtitusi kayu, ditambah lagi permintaan dari segmentasi renovasi akibat pola kerja WFH dan tren desain bangunan dengan banyak sirkulasi udara dan jendela juga akan mendukung permintaan tersebut.
Itulah salah satu peluang bisnis di tengah pandemi yang masih berlanjut, termasuk dengan kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di sebagian wilayah Jawa dan Bali atau kerap disebut PPKM Jawa-Bali.