Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) Tbk. mengeklaim bahwa ada lonjakan volume lalu lintas pada jalan tol Trans-Sumatra (JTTS) pada puncak libur Tahun Baru Imlek 2021 secara tahunan.
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya J. Aries Dewantoro menghitung ada lonjakan volume lalu lintas sebesar 20,34 persen secara tahunan pada puncak libur Tahun Baru Imlek 2021 menjadi 5.845 kendaraan di gerbang tol Bakauheni—Terbanggi Besar. Adapun, realisasi volume lalu lintas pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai 4.857 kendaraan.
"Meski mengalami peningkatan, lonjakan lalu lintas kendaraan tidak begitu signifikan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh keadaan cuaca yang sedang tidak bersahabat dan larangan dari pemerintah pada ASN, TNI-Polri, dan pegawai BUMN untuk tidak bepergian dipatuhi dengan baik," katanya Aries melalui keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
Walakin, die menilai peningkatan volume lalu lintas tersebut disebabkan oleh berdekataanya hari libur nasional. Adapun, lanjutnya, jumlah kendaraan yang melintasi gerbang tol Bakauheni Selatan selama Kamis (11/2/2021) sampai Minggu (14/2/2021) mencapai 19.829 kendaraan.
Hutama Karya telah berkontribusi membangun JTTS sekitar 1.064 kilometer. Adapun, sepanjang 513 kilometer tol tersebut telah beroperasi.
Ruas—ruas tol yang telah dioperasikan Hutama Karya adalah ruas Bakauheni—Terbanggi Besar (141 kilometer, Terbanggi Besar—Pematang Panggang—Kayu Agung (189 kilometer), Palembang—Indralaya (22 kilometer) Medan—Binjai Seksi 2 dan 3 (15 kilometer), Pekanbaru—Dumai (132 kilometer), dan Indrapuri—Blang Bintang (14 kilometer).
Baca Juga
Di sisi lain, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hendy Rahadian mengatakan bahwa kekurangan dana untuk konstruksi JTTS tersebut merupakan salah satu tantangan konstruksi jalan tol pada tahun ini. Pasalnya, penugasan konstruksi jalan tol tersebut dilimpahkan pada Hutama Karya.
Alhasil, Hutama Karya saat ini harus mendapat suntikan dana pemerintah berupa PMN.
SEVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan bahwa salah satu skema yang dipakai adalah penerbitan global medium term notes (GMTN). BUMN itu sejauh ini optimistis dapat mencapai target pendanaan hingga 2023.
Fauzan menjelaskan bahwa perseroan masih berharap agar pemerintah dapat mendukung pendanaan konstruksi JTTS sehingga proyek tersebut dapat rampung sesuai dengan target.