Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan akan mengebor 44 sumur untuk menahan laju penurunan produksi setelah alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) R.P. Yudantoro mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan minyak.
Setidaknya akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran pada 2021 setelah Blok dialihkan ke Pertamina. Selain itu direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya sesuai dengan diskusi bersama SKK Migas.
Yudantoro menambahkan bahwa dalam jangka panjang telah disiapkan juga program-program berupa infill drilling, pengeboran sumur eksplorasi, workover well intervention, optimasi program waterflood dan steamflood, chemical EOR, serta program lainnya untuk menambah cadangan.
"Sesuai dengan jangka waktu kontrak bagi hasil dengan pemerintah, Blok Rokan akan dioperasikan hingga 2041 oleh PHR. Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional melalui berbagai program yang kami jalankan", kata Yudantoro seperti dikutip melalui keterangan resminya, Selasa (16/2/2021).
Pertamina Hulu Rokan terus memperkuat strategi bisnis dengan mempersiapkan alih kelola Blok Rokan yang akan mulai dioperasikan pada 9 Agustus 2021.
Baca Juga
Yudantoro menyatakan kesiapan Pertamina untuk menjalankan Blok Rokan ke depan.
"Kami lakukan koordinasi secara intensif bersama SKK Migas dan CPI, terutama untuk transisi sembilan bidang utama demi menjamin keberlangsungan seluruh kegiatan operasi dan kegiatan rutin pascablok dioperasikan oleh PHR", ujar Yudantoro.
Sembilan bidang utama transisi Rokan meliputi drilling work over, pasokan listrik dan uap, kontrak dan SCM, IT dan petroteknikal, data transfer, human capital, SOP dan perizinan, chemical EOR, serta lingkungan dan ASR (abandonment and site restoration).
Whisnu Bahriansyah, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, menambahkan bahwa kesiapan alih kelola tidak hanya dilakukan pada aspek operasional, tetapi juga pembinaan hubungan baik dengan para stakeholders.
“Subholding Upsteam Pertamina melalui PHR juga melakukan persiapkan program kemasyarakatan, sehingga pascaalih kelola tidak hanya sisi operasional yang akan jalan berkesinambungan, tetapi juga di sisi sosial, masyarakat dan lingkungan," ungkapnya.