Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbisnis Kendaraan Listrik, Pertamina Menyasar Bagian Ini

Pada 2021, Pertamina beserta tiga BUMN lain akan membentuk perusahaan patungan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Indonesia Battery Holding akan berfokus untuk mengembangan eksosistem kendaraan listrik dengan mempercepat pembangungan baterai kendaraan listrik pada sektor intermediate.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa dalam pengembangan eksositem dan pembangunan baterai kendaraan listrik di dalam negeri, akan ada tujuh tahapan yang akan dikerjakan yakni pertambangan, pengolahan, percursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.

Nicke mengatakan bahwa Pertamina akan bergerak pada empat lini tengah yakni, precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling, Pertamina akan bersinergi dengan PLN. Adapun di hulu, akan menjadi lingkup kerja PT Antam bersama Inalum. 

Pertamina, katanya, akan memastikan tahapan dan langkah dalam pengembangan baterai kendaraan listrik berjalan dengan baik. Pada 2021, Pertamina beserta tiga BUMN lain akan membentuk perusahaan patungan Indonesia Battery Corporation (IBC). Pertamina juga sudah bekerja sama dengan dua perusahaan global dan sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan lainnya.

“Pengembangan industri baterai yang potensi besar di Indonesia itu ada dua yakni untuk mobility, khususnya two wheels atau motor yang potensinya lebih cepat dibandingkan four wheels,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (14/2/2021).

Nicke menuturkan peluang pengembangan sistem penyimpanan energi atau energy storage system dinilai cukup besar di Indonesia, karena terdapat potensi untuk menjaga keandalan suplai dari PLTS (pembangkit listrik tenaga surya).

Terkait dengan PLTS, Pertamina telah membangun PLTS di Kilang Badak dengan kapasitas 4 MW. Kemudian dilanjutkan konstruksi PLTS beberapa area kilang lainnya seperti di Dumai dan Cilacap serta Sei Mangkei. Akhir tahun lalu, Pertamina memasang solar rooftop di 63 SPBU.

 "ESS ini pasar yang besar sehingga padamasa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper