Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan Singapore Airlines menangguhkan belanja modal sejumlah US$4 miliar untuk tahun fiskal 2020/2021 dan tahun 2022/2023 hingga tahun-tahun berikutnya.
Hal ini lantaran maskapai asal Singapura tersebut telah sepakat dengan Airbus dan Boeing untuk merevisi jadwal pengiriman pesawatnya.
Akibatnya, beberapa pesawat pesanan Grup SIA akan dikirimkan dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang semula dijadwalkan, dengan runtutan jadwal pengiriman lebih dari lima tahun.
Selain menunda pengiriman pesawatnya, Singapore Airlines merespons perubahan dalam perhitungan kebutuhan armada jangka panjangnya setelah tahun fiskal 2025/2026. Perseroan dalam hal ini mengkonversi 14 pesawat Boeing 787-10 menjadi 11 pesawat Boeing 777-9 tambahan.
“Perjanjian dengan Airbus dan Boeing adalah bagian penting dari strategi kami untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Hal ini memungkinkan kami untuk menunda belanja modal dan melakukan perhitungan ulang standar penambahan kapasitas, menyeimbangkan keduanya dengan proyeksi pemulihan untuk perjalanan udara internasional,” kata Chief Executive Officer Singapore Airlines Goh Choon Phong dalam keterangan resmi dikutip Jumat (12/2/2021).
Dia juga mengatakan pada saat yang sama, pihaknya tetap mempertahankan komitmen perusahaan untuk mengoperasikan pesawat generasi terbaru.
Baca Juga
"Yang akan memungkinkan Grup SIA terus menawarkan kenyamanan yang lebih baik dan produk inovatif kepada pelanggan, untuk lebih mendorong efisiensi pengoperasian, dan mendukung upaya berkelanjutan untuk menurunkan emisi karbon.
Dia juga menyatakan bahwa hal tersebut akan mampu memperkokoh posisi Singapore Airlines dalam memimpin industri penerbangan saat pulih dari pandemi.