Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nordic Ngotot Minta Garuda (GIAA) Lanjutkan Kontrak CRJ-1000

Nordic Aviation Capital tetap meminta Garuda Indonesia untuk melanjutkan perjanjian sewa Bombardier CRJ-1000 dan mengaku tidak menerima pemberitahuan penghentian.
Pesawat Garuda Indonesia disambut siraman air menggunakan water cannon saat tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (8/9). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia resmi membuka rute baru dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi./ANTARA-Budi Candra Setya
Pesawat Garuda Indonesia disambut siraman air menggunakan water cannon saat tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (8/9). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia resmi membuka rute baru dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA – Nordic Aviation Capital, perusahaan penyewaan pesawat asal Kanada, menegaskan perjanjian sewa Bombardier CRJ-1000 berlaku penuh dan mengharapkan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) untuk memenuhi komitmen kontraktualnya.

Direktur NAC Eavan Gannon mengatakan telah mendengar liputan media tentang masalah komersial antara NAC dengan Garuda Indonesia maskapai penerbangan nasional. Pada tahun lalu, mengingat pandemi global dan kondisi pasar telah melakukan diskusi ekstensif dengan maskapai penerbangan untuk membantu meringankan posisi kas mereka selama krisis.

“NAC telah melanjutkan diskusi ini tetapi belum ada kesepakatan sampai saat ini dan tidak ada pemberitahuan penghentian yang diterima. Perjanjian sewa dengan demikian tetap berlaku penuh dan NAC mengharapkan Garuda untuk terus memenuhi komitmen kontraktualnya,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip, Jumat (12/1/2021).

Dia menuturkan Garuda memutuskan untuk membeli langsung 6 unit pesawat CRJ-1000 dari Bombardier yang semuanya dioperasikan sejak 2012. Pesawat ini dipilih oleh Garuda sebelum ada perjanjian dengan NAC. Selanjutnya Garuda memilih NAC untuk menyediakan 12 pesawat CRJ-1000 lagi berdasarkan perjanjian sewa yang berakhir pada 2027.

Meskipun perusahaan bersimpati terhadap kesulitan komersial Garuda, NAC yakin akan keputusan dan posisinya saat ini, sehingga dia tetap bertekad untuk melindungi kepentingan komersialnya.

Sebelumnya, emiten berkode saham GIAA mengambil langkah menghentikan kontrak lebih cepat atau early termination sebanyak 12 pesawat Bombardier CRJ-1000 kepada operating lease dari lessor Nordic Aviation Capital (NAC) yang jatuh tempo pada 2027.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan mulai Februari 2021 memutuskan kontrak secara sepihak terhadap 12 pesawat tipe tersebut. Saat ini, status pesawat tersebut dikandangkan dan tak bisa digunakan sejak 1 Februari 2021.

“Mulai Februari memutuskan secara sepihak memutuskan kontrak CRJ-1000 dengan NAC. Statusnya [pesawat] ada di Cengkareng dengan status grounded tak bisa digunakan mulai Februari,” ujarnya, Rabu (10/2/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper