Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Semua Proyek Infrastruktur Bisa Gunakan Teknologi BIM

Efektivitas penggunaan BIM akan berbeda dari satu proyek dengan proyek lainnya.
Jalan Tol Demak. /Kementerian BUMN
Jalan Tol Demak. /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Kontraktor Indonesia menilai implementasi teknologi building information modeling akan sangat membantu pekerjaan konstruksi. Namun, efektivitas implementasi teknologi tersebut dinilai belum tentu berlaku pada semua proyek infrastruktur.

Sekretaris Jenderal AKI Joseph Pangalia mengatakan bahwa tingkat kontribusi penggunaan building information modeling (BIM) akan tergantung pada ukuran dan kerumitan sebuah proyek. Menurutnya, proyek konstruksi infrastruktur dengan ukuran besar dan tingkat kerumitan tinggi akan sangat terbantu jika menggunakan teknologi BIM.

"BIM membantu dalam perencanaan, termasuk bujet, jadwal, desain konstruksi, bahkan sampai dengan operasi. BIM yang berupa model tiga dimensi juga mempermudah dalam memvisualisasikan pekerjaan," ucapnya kepada Bisnis, Selasa (9/2/2021).

Sebagian negara seperti Singapura, tuturnya, telah mewajibkan implementasi BIM dalam konstruksi infrastruktur. Walakin, Joseph menilai penggunaan BIM tidak menjadi sebuah kewajiban.

Pasalnya, efektivitas penggunaan BIM akan berbeda dari satu proyek dengan proyek lainnya.

BIM merupakan suatu proses digitalisasi dari proyek atau pekerjaan konstruksi, mulai dari menciptakan 3D model (bangunan secara virtual) meng-input semua informasi bangunan tersebut hingga memanfaatkan model dan informasi-informasi tersebut sebagai sarana komunikasi bagi semua pihak yang terkait di dalam proyek.

Teknologi BIM telah digunakan dalam beberapa proyek konstruksi jalan tol, seperti pada jalan tol Pekanbaru—Dumai dan Semarang—Demak.

Badan Pengatur Jalan Tol menyatakan bahwa BIM memiliki peran penting dalam mempermudah pekerjaan profesional konstruksi saat melakukan perancangan sebuah infrastruktur.

"Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proyek pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol," kata Kepala BPJT Danang Parikesit.

Selain implementasi BIM, Danang menyatakan bahwa pihaknya juga akan mengenalkan empat teknologi lainnya dalam pengembangan konstruksi jalan tol. Selain itu, lanjutnya, tema pengembangan jalan tol sepanjang 2021 adalah transformasi digital.

Pengenalan teknologi yang dimaksud Danang masih dalam tahap uji coba dan konstruksi. Kelima teknologi tersebut adalah sistem transaksi tol non tunai nirsentuh, weight in motion, kecerdasan buatan untuk prediksi lubang dan retak, building information modeling (BIM), dan teknologi uji gas emisi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper