Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Perkasa, BI Ramal Neraca Perdagangan Kuartal Keempat 2020 Capai Rp116,2 Triliun

Penguatan rupiah akan didukung oleh modal asing yang terus masuk ke Tanah Air. Aliran modal portofolio yang tidak termasuk penanaman modal asing (PMA) atau sebagainya pada tahun ini akan meningkat dua kali lipat dari 2020.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa nilai tukar rupiah relatif stabil dan cenderung menguat sejak akhir Maret 2020, dengan rata-rata Rp14.000.

Ke depan, mata uang Indonesia secara fundamental masih ada potensi penguatan. Penyebabnya defisit transaksi dan inflasi yang rendah.

“Maupun daya tarik atau imbal hasil perbedaan suku bunga yang menarik dan premi risiko yang menurun,” katanya melalui rapat virtual dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (9/2/2021).

Perry menjelaskan bahwa penguatan rupiah juga didukung oleh neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang mencatatkan tren surplus secara keseluruhan.

“Bahkan triwulan IV/2020 kami perkirakan neraca perdagangan akan surplus US$8,3 miliar atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya,” jelasnya.

Berdasarkan data BI, pada kuartal I, NPI minus 8,5 miliar. Periode selanjutnya melonjak jadi US$9,2 miliar dan kuartal IV anjlok ke US$2,1 miliar.

Penguatan rupiah, tambah Perry, akan didukung oleh modal asing yang terus masuk ke Tanah Air. Aliran modal portofolio yang tidak termasuk penanaman modal asing (PMA) atau sebagainya pada tahun ini akan meningkat dua kali lipat dari 2020.

“Indonesia diperkirakan akan ada aliran investasi portofolio US$19,6 miliar setelah tahun lalu aliran portofolio 49,45 miliar,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper