Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Temasek Ho Ching Pensiun Oktober Mendatang, Ini Sosok Penerusnya

Kepemimpinan Ho Ching yang merupakan istri dari Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan dilanjutkan oleh Dilhan Pillay Sandrasegera.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ibu Iriana (kanan), bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) dan Istrinya Ho Ching yang merupakan CEO Temasek menonton kegiatan aerial flypast gabungan antara penerbang TNI AU dan Royal Singapore Air Force (RSAF), di Marina Bay Cruise Center, Singapura, Kamis (7/9)./REUTERS-Edgar Su
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ibu Iriana (kanan), bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) dan Istrinya Ho Ching yang merupakan CEO Temasek menonton kegiatan aerial flypast gabungan antara penerbang TNI AU dan Royal Singapore Air Force (RSAF), di Marina Bay Cruise Center, Singapura, Kamis (7/9)./REUTERS-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Temasek Holdings Pte Ho Ching akan segera pensiun dari jabatannya pada Oktober mendatang.

Kepemimpinan Ho Ching yang merupakan istri dari Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan dilanjutkan oleh Dilhan Pillay Sandrasegera. Pillay adalah pengacara lulusan Cambridge yang sekarang menjabat sebagai Chief Executive Temasek International.

Dikutip dari South China Morning Post, Pimpinan perusahaan Lim Boon Heng mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa suksesi kepemimpinan adalah tanggung jawab strategis dewan. Dia menambahkan bahwa Ho ikut ambil bagian dalam proses penunjukan Sandrasegera.

Ekonom CIMB Private Banking Song Seng Wun mengatakan dirinya tidak melihat adanya perubahan dari Temasek ke depannya dan perubahan ini tidak akan memberikan dampak jangka pendek yang signifikan terhadap pengelolaan Temasek terhadap portofolionya.

"Singapore Inc. selalu tentang kesinambungan, namun selalu mencari tema-tema baru yang dapat memperkuat Singapura sebagai pusat utama bisnis," katanya dikutip dari Bloomberg.

Tahun fiskal lalu, Temasek membukukan hasil terburuknya sejak 2016, setelah ekonomi melambat dan pasar keuangan ambruk. Kondisi ini membuat valuasi asetnya turun. Nilai portofolio bersihnya turun menjadi S$306 miliar atau US$230 miliar pada tahun yang berakhir Maret, dari posisi S$ 313 miliar setahun sebelumnya.

Temasek telah meningkatkan investasi di luar negeri di bawah Ho. Kepemilikannya di China melampaui pasar dalam negerinya di Singapura untuk pertama kalinya, ungkap perusahaan itu pada bulan September lalu. Hal ini terjadi menyusul keuntungan di Alibaba Group Holding Ltd. Raksasa investasi tersebut telah menambah aset di China meskipun terdapat peningkatan risiko politik dan ekonomi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper