Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya agar insentif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) berupa passenger service charge (PSC) tetap berlanjut pada tahun ini supaya maskapai domestik bisa bertahan hidup.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan telah menganggarkan lebih dari Rp200 miliar untuk subsidi bagi penumpang pesawat pada 2020. Menurutnya kendati subsidi ini diberikan kepada penumpang tetapi dampaknya secara tak langsung menaikkan tingkat keterisian atau load factor maskapai.
“Pada 2021, kami sudah berjuang memasukan usulan ini kembali dilakukan perpanjangan memberikan subsidi kepada penumpang sehingga harapan kami stimulus kepada penumpang untuk dapat melakukan penerbangan domestik ini tetap bisa survive,” ujarnya, Senin (8/2/2021).
Kementerian Perhubungan menyampaikan telah merealisasikan secara penuh insentif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) berupa PSC di 13 bandara senilai total Rp255,19 miliar hingga akhir Desember 2020.
Novie mengatakan hingga akhir tahun lalu dana insentif tersebut telah diserap penuh oleh penumpang di 13 bandara tersebut. Novie menuturkan semulau pagu anggaran yang dialokasikan untuk insentif tersebut senilai total Rp175,74 miliar. Namun, besaran tersebut ditambah sebesar Rp79,4 miliar dari realokasi internal Kementerian ,bahkan nilai tersebut termasuk Rp2,36 miliar dari subsidi biaya kalibrasi.
PSC memiliki besaran yang berbeda-beda mengikuti bandar udara di masing-masing kota. Sejak 1 Maret 2018, PJP2U terbaru sudah termasuk ke dalam komponen harga tiket. Dengan demikian, jika ada perubahan pada tarif PSC akan mempengaruhi nominal pada harga tiket.
Baca Juga
Selain insentif PJP2U, lanjutnya, subsidi biaya kalibrasi senilai Rp38,81 miliar juga sudah tersalurkan kepada penyelenggara navigasi. Mulanya, kata Novie, besaran pagu ini, senilai Rp40,81 miliar, tetapi memang mengalami pengalihan senilai Rp2,36 miliar untuk PJP2U.
“Load factor akhir 2020 sampai 60 persen performa penerbangan kita. Untuk Januari--Februari tahun ini kembali turun memang. Kami akan upayakan lagi ada stimulus yang didatangkan dari Kemenhub ke Kemenkeu segera direalisasikan,” ujarnya.