Bisnis.com, JAKARTA — ExxonMobil Indonesia tengah menjajaki seluruh opsi guna mengoptimalkan produksi di Blok Cepu yang sudah memasuki masa puncaknya.
Azi N. Alam, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia, mengatakan bahwa ExxonMobil terus menjajaki opsi-opsi untuk mengoptimalkan produksi Blok Cepu secara aman dan andal bersama SKK Migas dan para mitra kami.
“Sebagai tulang punggung produksi minyak nasional, kami berharap dapat memproduksikan lebih dari dua kali lipat dari ekspektasi awal,” katanya kepada Bisnis, Kamis (4/2/2021).
Azi menjelaskan bahwa berdasarkan hasil kajian teknis ExxonMobil, recoverable reserve lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari rencana pengembangan (plan of development/POD) awal sebesar 450 juta barel minyak (MMbo) menjadi 940 MMbo.
Awal tahun ini lapangan Banyu Urip telah melampaui komitmen POD awalnya dengan telah memproduksi lebih dari 450 MMbo sejak start up pada Januari 2016.
Azi mengungkapkan bahwa sesuai dengan POD Banyu Urip, periode puncak produksi diperkirakan sekitar 2 tahun dengan rata-rata produksi tahunan sebesar 165.000 barel minyak per hari (bopd). Kendati demikian, semenjak full facility start up, ExxonMobil telah berproduksi puncak hingga 225.000 BOPD selama sekitar 5 tahun.
Baca Juga
Dengan kata lain, laju produksi telah meningkat sebesar 30 persen dari POD awal dan puncak produksi 3 tahun lebih lama dari perkiraan semula. Karena karakteristik alami dari reservoir yang umum berlaku di seluruh dunia, ExxonMobil memperkirakan produksi minyak Banyu Urip akan menurun.
“Di samping upaya berkelanjutan kami untuk terus mengoptimalkan produksi, kami telah mempertahankan kinerja keselamatan dan keandalan yang luar biasa serta pengoperasian yang hemat biaya,” jelasnya.