Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. atau GMF AeroAsia telah menerima Certificate of Approval Approved Military Repair Station (AMARS) dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk perawatan alutsista milik industri pertahanan khususnya pesawat udara.
Direktur Utama GMF AeroAsia I Wayan Susena menjelaskan sertifikasi ini penting karena dalam melakukan perawatan alutsista milik industri pertahanan khususnya pesawat udara, semua perusahaan maintenance, repair, and overhaul (MRO) wajib memiliki sertifikasi dari regulator terkait. Adapun, GMF juga telah mengantongi banyak sertifikasi dari badan regulator seperti FAA, EASA, DGCA, CASA, serta lebih dari 25 negara lain di seluruh dunia.
Penandatanganan dan penyerahan sertifikasi tersebut dilakukan setelah proses assessment oleh Indonesia Military Airworthiness Authority (IMMA) yang mencakup verifikasi dokumen, pengujian kesesuaian dan fungsi. Sertifikasi ini dilakukan agar aspek kelaikan perawatan alutsista khususnya untuk pesawat angkut dengan registrasi militer memiliki standarisasi yang baik.
“Sertifikasi ini lebih banyak menitik beratkan pada kriteria pemenuhan qualified personnel, tool equipment, quality system, facility dan existing certification dari badan regulator sipil,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (3/2/2021).
Wayan menyebutkan diversifikasi usaha di bidang industri pertahanan ini merupakan salah satu upaya pemulihan Perseroan di masa pandemi. Dengan patuh terhadap regulasi yang ditetapkan oleh badan regulator, GMF yakin hal tersebut menjadi bekal berharga dalam memberikan keyakinan agar seluruh pesawat angkut militer yang dilakukan perawatan laik terbang.
Selain itu, emiten berkode GMFI ini juga berharap agar dapat menjadi bagian dari modernisasi alutsista milik industri pertahanan.
Baca Juga
“Kepercayaan yang diberikan menjadi titik awal bagi kami untuk optimis membuka tahun ini dengan baik. Kapabilitas GMF akan terus kami tingkatkan supaya pasar yang belum dapat dimaksimalkan dapat kami serap sebaik mungkin” tekannya.
Menjelang tutup tahun, lanjutnya, aktivitas penerbangan diprediksikan masih akan menunjukkan tren positif. Hingga kuartal III/2020, sektor bisnis line maintenance meningkat hingga 77 persen akibat meningkatnya volume penerbangan domestik maupun internasional yang terbatas. Selain itu masyarakat semakin sadar dengan protokol kesehatan, ekosistem dunia penerbangan Indonesia pun semakin adaptif terhadap penyesuaian-penyesuaian pada masa pandemi ini.
“Kami rasa dalam waktu dekat grafik kenaikan penumpang akan semakin meningkat. GMF akan bersiap terhadap hal tersebut dengan terus mengedepankan keamanan dan kebersihan armada pelanggan kami,”ujarnya, Jumat (27/11/2020).