Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Pertamina Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Permintaan dan konsumsi minyak dunia diperkirakan turun dari 110 juta barel per hari menjadi sekitar 65—73 juta barel per hari.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) siap menghadapi transisi energi global dengan menjalankan inisiatif strategis untuk pengembangan green energy sekaligus mendukung target pemerintah dalam pengembangan energi baru terbarukan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa langkah dan inisiatif strategis yang dilakukan Pertamina saat ini sejalan dengan agenda perusahaan minyak dan gas dunia.

Menurut dia, seluruh perusahaan energi global bergerak untuk mengantisipasi tren penurunan permintaan minyak yang cukup tajam dan akan terjadi pada masa depan. Permintaan dan konsumsi minyak dunia diperkirakan turun dari 110 juta barel per hari menjadi sekitar 65—73 juta barel per hari.

"Dengan dasar ini, Pertamina melakukan transisi dengan perubahan global. Kami melihat bagaimana international oil company lain juga merespons ini. Intinya agenda untuk menurunkan gas rumah kaca, carbon emission, ini menjadi agenda dari seluruh oil company di seluruh dunia," kata Nicke melalui keterangan resminya, Selasa (2/2/2021).

Agenda strategi yang pertama adalah mengembangkan energi listrik dengan monetisasi aset panas bumi melalui independent power producer (IPP) untuk mengembangkan 1,3 GW proyek panas bumi serta IPP berbasis surya di area dengan iradiasi matahari tinggi dan menjalin kemitraan strategis untuk pembuatan sel surya.

Kedua, Nicke melanjutkan, mengoptimalkan penggunaan energi ramah lingkungan untuk mobilitas di sektor transportasi dengan mendukung pemerintah melaksanakan mandatori biodiesel 30 persen (B30), green refinery, dan co-processing CPO.

Aenda ketiga adalah mengupayakan bahan bakar dengan optimalisasi sumber energi lain yang tersedia di dalam negeri, salah satunya dengan melakukan gasifikasi batu bara kadar rendah menjadi dimetil eter (DME) untuk subtitusi LPG dalam rangka mengurangi impor dan menghasilkan energi yang lebih bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper