Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) bakal memanfaatkan infrastruktur yang dimilikinya saat ini untuk dikembangkan dalam proyek baterai dan kendaraan listrik.
Heru Setiawan, CEO Subholding Power and New and Renewable Energy Pertamina, menyebutkan bahwa pihaknya menyadari tren bahan bakar fosil pada masa yang akan datang lambat laun akan ditingglkan.
Namun, Pertamina tetap akan memanfaatkan aset-aset untuk mengolah energi konvensional yang ada saat ini untuk nantinya dikembangkan guna menangkap peluang pada masa transisi energi.
Dia mencontohkan dari sisi bisnis hilir, Pertamina yang saat ini memiliki kilang untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM), nantinya sebagian kapasitasnya akan dikonversi untuk membuat petrokimia.
“Ini juga berhubungan sama electric vehicle [EV]. EV ini beratnya baterai yang menggunakan pelat baja itu nanti pakai plastik. Ini bisa jadi bahan baku EV dan baterai,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (1/2/2021).
Sementara itu, untuk memasuki kompetisi di bisnis kendaraan listrik, Pertamina telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk penyediaan pengisian daya kendaraan listrik.
Baca Juga
Heru menuturkan bahwa Pertamina tengah menyiapkan panel surya yang akan dipasangkan di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Nantinya alat tersebut akan menjadi pasokan tambahan yang bisa digunakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
“Nantinya power yang berasal dari SPBU itu kombinasi dari EBT dan fosil,” jelasnya.