Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi bakal mengawal ekstra kinerja kontraktor kontrak kerja sama yang tidak mencapai target kinerja tahun lalu.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan bahwa pihaknya telah memberi teguran yang disertai dengan rekomendasi rencana kerja yang harus dilakukan pada tahun ini kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mencatatkan realisasi di bawah target.
Rekomendasi yang diberikan SKK Migas berbeda-beda sesuai dengan kondisi lapangan yang ada di blok-blok migas tiap-tiap KKKS.
Sepanjang 2020, SKK Migas mencatat enam KKKS besar tidak mencapai target lifting minyak. Mereka adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), PT Pertamina EP, Petronas Carigali (Ketapang) Ltd., PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, BOB PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu, Conocophillips (Grissik) Ltd.
Sementara itu, dari realisasi lifting gas, terdapat tujuh KKKS yang tidak mencapai target yaitu adalah Conocophillips (Grissik) Ltd., PT Pertamina EP, Eni Muara Bakau B.V, Medco E&P Natuna, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, Husky-CNOOC Madura Ltd., Pearl Oil (Sebuku) Ltd.
“Dari waktu ke waktu kami monitor. Kesepakatannya sudah tertuang di persetujuan WP&B [work program & budget],” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/2/2021).
Baca Juga
Julius menjelaskan bahwa SKK Migas telah mengevaluasi pencapaian kinerja kontraktor kontrak kerja sama pada 2020. Hasil evaluasi yang serentak dikirimkan ke seluruh KKKS pada 25 Januari 2021 itu menjadi salah upaya SKK Migas dalam mengawal agar target 2021 dapat tercapai, karena evaluasi itu juga mencantumkan beberapa hal yang harus diperhatikan KKKS untuk mencapai target 2021.
Dia menyebutkan bahwa evalusi menjadi sangat penting sebagai tolok ukur keberhasilan maupun ketidakberhasilan KKKS. Kontraktor yang mendapatkan apresiasi maupun teguran, diberikan rekomendasi oleh SKK Migas menganai hal-hal perlu dilakukan perbaikan oleh KKKS.
Julius menjelaskan bahwa pada tahun ini SKK Migas telah mencanangkan target industri hulu migas nasional tanpa penurunan. Dengan kata lain, blok-blok migas yang secara alamiah mengalami penurunan, maka investasi kegiatan pengeboran penambahan sumur, work over dan lainnya harus dilakukan secara masif dan produktif.
“Oleh karena itu, belajar dari operasional KKKS 2020, maka SKK Migas memberi rekomendasi ke setiap KKKS apa saja yang harus dilakukan pada 2021," tuturnya.