Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku sudah menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan performa positif dialami oleh industri produk-produk nonmigas berorientasi ekspor pada 2021.
“Saya akan memastikan negara-negara tujuan ekspor diberikan arahan melalui strategi diplomasi di mana pemerintah akan mencoba berkomunikasi dengan baik. Saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri [Kemlu] untuk melakukan diplomasi secara aktif melalui atase-atase di negara tujuan ekspor,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kepada Bisnis.com, Selasa (2/2/2021).
Selain China dan Jepang yang menjadi target negara tujuan ekspor andalan, lanjutnya, sejumlah negara lain dinilai potensial menjadi lumbung peluang bagi industri berorientasi ekspor Tanah Air yang sedang menjadi fokus pemerintah, terutama produk kendaraan bermotor jenis mobil.
Negara-negara potensial tersebut, di antaranya negara-negara Afrika berbahasa Prancis dengan pajak rendah untuk produk mobil. Pemerintah berencana membuka perjanjian dagang dengan negara-negara di kawasan tersebut untuk memaksimalkan pasar ekspor mobil.
Selain negara-negara di kawasan Afrika berbahasa Prancis, negara-negara Arab berbahasa Inggris juga dinilai potensial sebagai tujuan ekspor produk mobil dalam negeri untuk memenuhi permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat kelas menengah di wilayah tersebut.
Adapun, dalam Indonesian Trade Outlook 2021, China, India, Singapura, dan Swiss menjadi negara tujuan ekspor terbesar tahun lalu. Sementara untuk kawasan di benua Afrika, kinerja ekspor RI hanya tercatat positif di Afrika Timur, yakni tumbuh 8,09 persen.
Baca Juga
Dia menambahkan, pemerintah juga akan memberikan insentif terhadap industri otomotif dalam rangka mendorong kinerja ekspor tahun ini.
“Kalau semuanya berjalan sesuai dengan rencana, saya yakin ekspor nonmigas RI tahun ini bisa tumbuh hingga 6,3 persen,” ujarnya.