Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beberapa komoditas, seperti cabai rawit dan ikan segar memberikan andil yang besar terhadap inflasi pada Januari 2021.
Inflasi pada bulan pertama tahun ini tercatat sebesar 0,26 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), sementara secara tahunan sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan cabai rawit dan ikan segar masing-masingnya memberikan andil ke inflasi sebesar 0,08 persen dan 0,04 persen.
Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit dan ikan segar dikarenakan faktor musiman, intensitas curah hujan yang tinggi sebagai dampak dari la nina sehingga menyebabkan banjir di beberapa sentra produksi.
“Cuaca buruk juga menyebabkan harga meningkat. Kedua ini lebih dikarenakan sisi supply, kami harap sifatnya sementara. Prediksi Kementerian Pertanian di Februari-Maret akan stabil,” katanya, Senin (1/2/2021).
Selain kedua komoditas ini, penyumbang inflasi lainnya yaitu naiknya harga tempe dan tahu mentah yang memberikan andil ke inflasi masing-masingnya sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.
Inflasi tempe dan tahu tersebut disebabkan karena adanya kenaikan harga impor bahan baku kedelai. “Kita memang melihat harga kedelai di pasar internasional mengalami kenaikan sehingga bahan bakunya mengalami peningkatan,” jelasnya.
Dia menambahkan, bencana banjir masih harus diwaspadai di beberapa daerah. Diharapkan, pengaruh dari banjir tidak akan terlalu buruk sehingga kenaikan harga barang bisa tetap terjaga.
