Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendata secara keseluruhan ada 25 proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha dengan status ready-to-offer sepanjang 2021 yang akan siap lelang.
Ditjen Pembiayaan Infrastruktur mendata proyek konstruksi jembatan dan jalan mendominasi jumlah dan nilai investasi KPBU pada tahun ini. Adapun, jumlah proyek konstruksi jembatan dan jalan dengan skema KPBU sepanjang 2021 mencapai 21 paket proyek senilai Rp263,51 triliun yang akan menambah panjang jalan hingga 1.072,97 kilometer.
"Sejumlah 25 proyek dengan nilai Rp296,8 triliun ini skemanya investasi, mayoritas di subsektor jalan dan jembatan," ucap Dijen Pembiayaan Infrastruktur Eko Djoeli Heripoerwanto dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi V DPR, Senin (1/2/2021).
Selain jalan dan jembatan, pemerintah juga siap melelang paket konstruksi rumah susun Cisaranten Bina Harapan. Adapun, paket konstruksi tersebut diperkirakan menghasilkan 2.738 unit rusun dan menelan investasi sekitar Rp1,1 triliun.
Pada sektor sumber daya air (SDA), ada dua paket konstruksi bendungan yang siap lelang, yakni Bendungan Merangin dan Bendungan Matenggeng. Paket konstruksi tersebut diproyeksi akan menambah daya tampung air lebih dari 3.000 liter per detik dan menelan investasi hingga Rp9,6 triliun.
Di samping itu, Kementerian PUPR juga akan melelang paket konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) Ir. H. Juanda sekitar Rp1,26 triliun. Dengan kata lain, nilai paket konstruksi infrastruktur SDA yang siap lelang dalam waktu dekat mencapai Rp10,86 triliun.
Baca Juga
Selain proyek ready-to-offer, Eko menyampaikan dua kelompok KPBU lainnya, yakni KPBU yang masih dalam tahap outline business case (OBC) dan final business case (FBC). Secara total, ada 52 paket konstruksi yang masih dalam tahap pembuatan business case.
Adapun, paket konstruksi yang masih dalam tahap OBC mencapai 20 proyek. Nilai investasi untuk mengerjakan seluruh proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp85,72 triliun.
Jumlah dan nilai paket konstruksi jalan dan jembatan masih mendominasi paket konstruksi yang masih dalam tahap OBC. Adapun jumlah paket konstruksi jalan dan jembatan pada tahap tersebut mencapai 10 paket yang dapat menambah panjang jalan sekitar 359,37 kilometer dengan estimasi investasi sekitar Rp80,37 triliun.
Adapun, ada tiga paket konstruksi infrastruktur SDA yang terdiri atas dua bendungan dan satu SPAM. Namun, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur masih belum dapat mengestimasi nilai investasi ketiga proyek tersebut.
Paket konstruksi yang ada dalam tahap FBC berjumlah 32 paket. Adapun, total investasi dari seluruh paket tersebut diproyeksikan sekitar Rp172,38 triliun. Paket konstruksi jalan dan jembatan terus mendominasi nilai investasi, yakni senilai Rp139,49 triliun dengan potensi penambahan jalan sekitar 845 kilometer.
"Untuk final business case, ini harapannya lebih cepat untuk dilelangkan," ucap Eko.
Dengan kata lain potensi paket konstruksi dengan skema KPBU yang dapat dilelang dalam waktu dekat mencapai 57 paket konstruksi dengan estimasi nilai investasi sekitar Rp469,18 triliun.
