Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa digenjot hingga 4—5 persen jika program vaksinasi berjalan lancar serta terjadi normalisasi penuh terhadap kegiatan ekonomi pada semester II/2021.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bahwa hal tersebut merupakan proyeksi dari skenario terbaik yang diharapkan dari dampak program vaksinasi.
“Dalam proyeksi best case scenario–vaksinasi berjalan lancar dan terjadi normalisasi penuh kegiatan ekonomi pada semester II/2021–kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa digenjot mencapai 4—5 persen,” ujar Shinta kepada Bisnis, Minggu (31/1/2021).
Dia menambahkan bahwa pelaku usaha berharap agar pemerintah bisa bergerak cepat untuk melakukan imunisasi vaksin Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia karena target herd immunity sebesar 70 persen dinilai sangat tinggi.
Sebaliknya, jika setelah memasuki semester II/2021 masih belum terjadi normalisasi secara penuh–dalam artian masih ada kebijakan-kebijakan yang membatasi mobilitas masyarakat serta operasi perusahaan karena pertimbangan pandemic–akan sangat sulit untuk menggenjot pertumbuhan di atas 3 persen.
Menurutnya, kisaran waktu perkiraan kinerja pelaku usaha baru akan kembali normal bisa sangat lebar, bergantung kepada sektor industri orientasi pasar, keluaran usaha, serta transformasi yang dilakukan sebagai hal-hal yang dikatakan memengaruhi persaingan pada masa mendatang.
Baca Juga
Selain itu, geliat dunia usaha juga dipengaruhi oleh kepercayaan diri konsumen dan investor yang dinilai tidak akan secara otomatis terbangun dalam jangka pendek setelah vaksinasi dilakukan.
“Perlu waktu untuk mengembalikan confidence tersebut karena konsumen dan investor tidak melihat berapa yang divaksinasi, tetapi berapa yang masih terjangkit atau dengan kata lain bagaimana kesuksesan pengendalian pandeminya,” sambung Shinta.
Bila selama vaksinasi jumlah yang terjangkit justru semakin banyak, dia tidak meyakini normalisasi terjadi dalam jangka pendek. Konsumen dan investor, lanjutnya, akan terus dalam posisi wait and see untuk melakukan kegiatan ekonomi yang lebih agresif.
“Ini yang terjadi saat ini sehingga pelaku usaha pun sulit untuk memulihkan kinerja secara stabil karena pengendalian pandemi masih belum terlihat kesuksesannya meskipun sudah mulai divaksin,” tegasnya.