Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Cuma Tesla, Industri Mobil Listrik Kedatangan Dua Raksasa

Kehadiran investasi Tesla dan BASF akan menjadi angin segar bagi Indonesia, yang pada tahun ini menargetkan realisasi investasi menjadi Rp900 triliun.
Tesla Model 3 tengah diproduksi di pabrik Shanghai, China, 7 Januari 2020. -Reuters
Tesla Model 3 tengah diproduksi di pabrik Shanghai, China, 7 Januari 2020. -Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa ada dua perusahaan raksasa yang hendak berinvestasi di industri kendaraan listrik Indonesia, yakni Tesla Inc dan BASF

“Sebentar lagi yang akan kami teken [investasi] ini adalah BASF sama Tesla,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dikutip dari unggahan BKPM di YouTube, Selasa (26/1/2021).

Adapun seperti diberitakan Bisnis, pada tahun lalu, Elon Musk sempat berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui telepon. Setelah itu, santer terdengar kabar ketertarikan pabikan mobil listrik ini menanamkan investasi di Tanah Air yang ikut menjadi faktor positif terhadap saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau ANTM

Sementara itu BASF adalah adalah satu perusahaan kimia terbesar di dunia yang berasal dari Jerman. BASF memulai investasinya di Indonesia sejak tahun 1976.

Mengutip situs resmi perusahaa, pada tahun 2019, BASF Indonesia mencatat penjualan sebesar 462 juta Euro dengan total karyawan 645 orang. Perusahaan ini menjadi pemasok sejumlah industri seperti pertanian, nutrisi dan kesehatan, serta produk kebersihan dan perawatan diri.

Bahlil meyakini bahwa BASF dan Tesla akan mengikuti jejak dua kompetitornya, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan yang terlebih dahulu meneken kontrak investasi di Indonesia.

Dia mengatakan CATL telah menandatangani komitmen investasi senilai US$5,2 miliar, sementara LG sebanyak US$9,8 miliar.

“Kalau keempat ini sudah jalan, dunia akan mulai merasakan kehadiran Indonesia dalam kontribusinya terhadap energi baru terbarukan, khususnya untuk mobil listrik,” tuturnya.

Di sisi lain, kehadiran investasi Tesla dan BASF akan menjadi angin segar bagi Indonesia, yang pada tahun ini menargetkan realisasi investasi menjadi Rp900 triliun.

Target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo tersebut lebih tinggi dibandingkan target yang disampaikan BKPM Rp886 triliun dan target dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rp855,8 triliun.

Tugas ini terbilang berat karena meng¬ingat pandemi Covid-19 belum mereda di Tanah Air. Namun, Kepala Negara cukup optimistis target investasi tersebut dapat dicapai BKPM karena sejumlah faktor.

Pertama, beberapa aturan pelaksana dari UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja segera rampung. Kedua, program vaksinasi Covid-19 yang mulai berjalan.

“Arahan Presiden kepada kami itu harus Rp900 triliun. Kami akan mencari formulasi agar target tersebut tercapai,” ujar Bahlil.

Sepanjang tahun lalu, BKPM mencatat realisasi investasi selama 2020 mencapai Rp826,3 triliun, naik 2,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian ini bahkan melampaui target BKPM yang sebesar Rp817,2 triliun.

Dari total realisasi investasi tahunan (2020, realisasi penanaman modal asing (PMA) turun 2,4 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp412,8 triliun, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencatat kenaikan 7 persen ke Rp413,5 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper