Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengatakan grafik pelaksanaan program vaksinasi nasional mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Agar misi ini sukses, pemerintah tinggal memastikan ketersediaan vaksin bisa sesuai dengan target.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan jumlah orang yang divaksinasi hingga 21 Januari 2021 masih di angka 10.000 per hari. Jumlah tersebut berhasil melonjak satu hari kemudian mencapai 40.000 per hari.
“Grafik peningkatan pada 21 Januari 2021 trennya masih kecil, 10.000 ribu per hari. Sejak Jumat (22/1/2021), terjadi penambahan sebanyak 30.000 – 40.000 per hari. Jadi, kemungkinan besar program vaksinasi bisa rampung sesuai target, atau dengan sedikit perpanjangan waktu,” ujar Nadia dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 yang diselenggarakan Selasa (26/1/2021).
Pemerintah menargetkan 500.000 tenaga kesehatan dalam program vaksinasi nasional tahap awal di 92 kabupaten/kota, sebelum kemudian dilanjutkan ke 330 kabupaten/kota lainnya pada Februari 2021 dengan total 900.000 tenaga kerja kesehatan.
Kendati demikian, Nadia mengatakan pemerintah masih harus menambah jumlah fasilitas kesehatan. Sampai dengan saat ini terdapat 26.000 fasilitas kesehatan yang tercatat di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dari 26.000 tersebut, lanjutnya, baru separuh yang sudah melakukan registrasi untuk melakukan program vaksinasi. Adapun, kendala yang dihadapi oleh 50 persen sisanya terkait dengan pengelolaan rantai dingin.
Baca Juga
“Ada juga pemikiran dari pemerintah untuk melakukan apa yang kami lakukan dalam program vaksinasi campak dan polio, yakni dengan membuka pos-pos vaksinasi,” lanjutnya.
Acara Webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 bertajuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi dapat terselenggara berkat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Mayapada International Tbk., PT Bukaka Teknik Utama Tbk., PT Sumarrecon Agung Tbk., dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.