Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim tarif tes Covid-19 menggunakan GeNose di moda transportasi bus dan kereta api bisa senilai Rp15.000 saja. Nominal tersebut setara dengan harga sebungkus nasi warteg di Jakarta.
Budi akan menerapkan GeNose, alat deteksi Covid-19, mulai 5 Februari 2021 untuk moda transportasi kereta api dan bus, masing-masing secara wajib dan acak. Adapun, GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM.
"Dengan GeNose ini harganya hanya Rp20.000, apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp15.000, jadi lebih terjangkau,” kata Budi dalam siaran pers, Senin (25/1/2021).
Budi menambahkan sudah memesan sebanyak 200 unit GeNose yang disebar di 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatra.
Dia menuturkan sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia, jika nanti saatnya dilakukan pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat.
Budi mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit, karena di terminal-terminal bus dilakukan pengecekan secara acak.
Baca Juga
“Keinginan dari Bapak Presiden [Joko Widodo] yaitu untuk memastikan konektivitas itu tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang. Berdasarkan SE Satgas Penanganan, untuk masyarakat yang berpergian dengan bus itu sifatnya hanya random sampling.
“Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” kata Dirjen Budi.