Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menegaskan pihaknya tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021, pada kisaran 4,8 - 5,8 persen, di tengah kebijakan PPKM (penerapan pembatasan kegiatan masyarakat) yang diberlakukan di awal tahun ini untuk wilayah Jawa dan Bali.
Gubernur Perry Warjiyo mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Januari dan Desember mempengaruhi aktivitas perekonomian, terutama mobilitas masyarakat. Namun, aktivitas perekonomian masih terus naik. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekspor dan impor, ekspansi fiskal dan konsumsi.
"Aktivitas perekonomian masih terus naik, tadi kami sampaikan ekspor dan impor itu meningkat cukup tinggi. Ekspor terutama ke Tiongkong, AS dan Asean," ujar Perry Warjiyo, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga
Ekspor di bulan Desember 2020 mencatat kenaikan tertinggi sejak 2013 mencapai US$16,5 miliar atau tumbuh 14,6 persen (yoy).
Terkait dengan inflasi fiskal, Perry menuturkan Kementerian Keuangan terus memacu belanjanya tidak hanya bantuan sosial, tetapi juga belanja modal, terutama pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, BI mengakui mobilitas masyarakat terganggu dengan adanya pembatasan sehingga berpengaruh pada konsumsi. Kendati demikian, konsumsi masyarakat tetap naik meskipun kenaikannya lebih rendah dari harapan.