Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pengumuman BI Rate Terbaru, Ini Dampak Ke Masyarakat

Sejauh ini posisi BI Rate yang dipatok Bank Sentral adalah yang paling rendah dalam 5 tahun terakhir, atau sebesar 3,75 persen.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia diproyeksi akan mempertahankan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate. Sejauh ini posisi BI Rate yang dipatok Bank Sentral adalah yang paling rendah dalam 5 tahun terakhir.

Sejak awal 2020, BI rate telah dipangkas sebanyak lima kali dari level 5 persen. Dalam dua kali pengumuman BI Rate terakhir, Bank Indonesia mempertahankan pada level 3,75 persen. 

Kira-kira apa saja dampak positif dan negatif suku bunga bank sentral yang rendah tersebut kepada masyarakat luas?

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia secara langsung akan berdampak kepada suku bunga kredit perbankan. Artinya debitur kredit pemilikan rumah (KPR) maupun jenis kredit lainnya bakal mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Pengajuan kredit baru pun berpotensi mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah.

Namun, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak serta merta langsung menurunkan suku bunga kredit. Selalu ada masa transisi sekitar sebulan sampai tiga bulan bagi bank untuk menurunkan bunga kreditnya.

Dalam satu kesempatan, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja sempat menjelaskan. Dia mengatakan bahwa bank juga perlu menjaga margin bunga dari deposito yang tengah berjalan.

Oleh karena itu setiap penurunan BI Rate tidak dapat langsung diserap oleh pasar. Lazimnya masa transisi itu membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) bank untuk KPR berada pada level 9 persen hingga 10 persen. Namun ada beberapa bank yang mematok SBDK KPR pada level kurang dari 9 persen atau bahkan menyentuh angka 6 persen.

Namun, pemangkasan suku bunga bank sentral berarti menurunkan bakal menurunkan bunga deposito. Biasanya, penurunan bunga deposito akan lebih cepat disesuaikan ketimbang bunga kredit.

Berdasarkan publikasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), per November 2020, suku bunga simpanan masih melanjutkan tren menurun. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir November 2020 turun 12 bps dibandingkan dengan akhir

Oktober 2020, atau menjadi 4,33 persen. Rata-rata suku bunga minimum terpantau turun -10 bps (3,64 persen), sedangkan suku bunga maksimum terpantau turun -13 bps (5,03 persen).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper