Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat menargetkan pembiayaan untuk sekitar 51.000 unit rumah sepanjang 2021.
"Sekarang yang sudah ditargetkan dan diajukan kepada komite, untuk 2021 ini kami akan menyalurkan untuk pembiayaan 51.000 unit rumah," ujar Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana BP Tapera Eko Ariantoro pada Selasa (19/1/2021).
Dia memerinci total pembiayaan tersebut terdiri dalam bentuk initial project sebanyak 11.000 unit pada semester pertama, dan 40.000 pada semester kedua.
BP Tapera sedang menyiapkan initial project pembiayaan perumahan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta Tapera yang memenuhi persyaratan dan urutan prioritas. Realisasi initial project ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan perbankan dan diharapkan dapat dimulai pada April 2021.
Model bisnis pengelolaan dana antara Bapertarum (Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat) dan BP Tapera sangat berbeda. Pertama, pengelolaan dana Tapera dibagi menjadi tiga proses yakni pengerahan dana, pemupukan dana Tapera, dan pemanfaatan dana Tapera.
Dengan demikian terdapat tiga jenis pengelolaan di mana dana yang awalnya Rp9,2 triliun, nantinya ada dana tambahan yang disetorkan dari para peserta PNS aktif yaitu 3 persen dikalikan jumlah yang nanti ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK), dan akan ditambahkan menjadi dana yang dikelola.
BP Tapera menerima pengalihan dana Taperum milik PNS aktif dan pensiunan PNS sebesar Rp11,86 triliun dari tim likuidasi. Dari total dana tersebut, Rp1,5 triliun telah dicairkan kepada 367.740 pensiunan PNS atau ahli waris pada tahap pertama dan sekitar Rp1 triliun lagi akan dicairkan kepada pensiunan PNS atau ahli waris pada tahap kedua.
Untuk saldo dana Taperum dari seluruh PNS aktif estimasi totalnya Rp9,2 triliun. Total dana Rp9,2 triliun tersebut akan menjadi saldo awal peserta Tapera yang saat ini perhitungannya sedang dalam proses.
Sejalan dengan operasional BP Tapera, Dana Taperum yang akan dikembalikan kepada PNS aktif sebagai saldo awal peserta Tapera dapat diakses melalui portal Tapera mulai Maret 2021. Ke depan, portal tersebut juga menjadi sarana informasi bagi peserta untuk melihat akumulasi simpanan yang dibayarkan sebesar 3 persen dari gaji/upah dan hasil pemupukannya secara transparan.
"Itu yang akan kami kelola dari dana yang tersedia sebanyak Rp9,2 triliun sebagai saldo awal ditambah nanti mulai melakukan pengumpulan setoran," kata Eko.