Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 4,8 persen hingga 5 persen pada tahun ini. Namun, kebangkitan properti mungkin tidak langsung terjadi pada 2021.
Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan apabila perekonomian membaik, semua sektor termasuk real estat atau properti akan ikut membaik.
"Namun, kita sebaiknya membaca pertumbuhan ini sebagai katalisator sektor properti karena diperlukan upaya yang luar biasa untuk mencapai pertumbuhan di atas 4,8 persen pada akhir tahun," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Jumat (15/1/2021).
Menurut dia, kebangkitan properti mungkin tidak akan langsung terjadi tahun ini. Meski demikian, diharapkan tahun ini menjadi persiapan bagi para pengembang, pelaku usaha, dan investor untuk mulai mengakselerasi bisnis properti mereka.
"Perkembangan vaksin juga memberikan sinyal yang positif bagi iklim investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Ferry.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan ada beberapa syarat yang harus dipersiapkan agar pemulihan ekonomi bisa dipercepat, salah satunya adalah dibukanya 15 sektor prioritas kedua termasuk sektor real estat.
Baca Juga
Ferry Salanto menilai hal ini akan menjadi langkah yang baik, karena sektor yang diprioritaskan untuk dibuka lebih awal.
"Sektor yang sangat dekat dengan kebutuhan dasar masyarakat, seperti makanan dan minuman. Setelah sektor prioritas pertama mengalami perbaikan, sektor-sektor seperti real estat akan mengikuti, sehingga secara bertahap dapat meningkat, benar-benar bangkit dan berkembang," tuturnya.
Dia meyakini apabila perekonomian Indonesia membaik yang diikuti dengan pemenuhan kebutuhan pokok, sektor lain juga akan ikut membaik termasuk sektor properti.
"Oleh karena itu, ketika sektor real estat mulai bergerak kembali meski cukup lambat, jika persiapan dimulai dari sekarang, target pertumbuhan ekonomi pada 2021 perlahan akan pulih, dan sektor properti juga ikut pulih," ucap Ferry.